PERUMPAMAAN TENTANG ORANG FARISI DENGAN PEMUNGUT CUKAI | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

 

PERUMPAMAAN TENTANG 
ORANG FARISI DENGAN PEMUNGUT CUKAI

Shalom,

Lukas 18:9-10 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.”

Yesus sedang menceritakan perumpamaan kepada para pengikut-Nya tentang dua orang, seorang Farisi dan seorang pemungut cukai, yang pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Si Farisi dihormati, sedangkan si pemugut cukai dibenci oleh orang-orang yang melihatnya.

Orang Farisi itu berdoa, “Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini …” Saya membayangkan, si Farisi mengarahkan telunjuknya ke si pemungut cukai sambil mengucapkan doanya.

Kebanyakan dari kita mungkin tidak pernah berdoa seperti orang Farisi di atas. Namun, mungkin kita pernah merasa lebih suci atau lebih baik dari orang lain. Atau, mungkin kita merasa memberi lebih banyak dari orang lain dan lebih pintar dari orang lain. Hati-hatilah terhadap perasaan yang membawa kita merasa lebih tinggi dari seharusnya.

Orang Farisi percaya kepada dirinya sendiri dan kefasihannya berbicara, untuk membuat orang lain terkesan. Sementara, si pemungut cukai sungguh-sungguh berseru kepada Tuhan di tengah rasa bersalahnya. Pemungut cukai itu bahkan tidak berani menengadah ke langit, melainkan memukul-mukul dirinya sambil berkata, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.”

Melalui perumpamaan di atas Yesus mengajarkan kepada kita agar tidak menaruh percaya kepada diri sendiri, melainkan hanya kepada Tuhan. Yesus juga mengajarkan kita untuk memiliki sikap rendah hati, tidak merasa lebih hebat atau lebih benar dari orang lain..

Mari tetap setia merenungkan firman Tuhan agar kita dapat mengalami kuasa dari firman Tuhan dalam hidup ini. Klik lagu rohani: Aku Rindu Mengenal-Mu dan jangan lupa share (bagikan) BERKAT TUHAN bagi keluarga dan sahabat kita.

Komentar

  1. kita harus lebih rendah hati tidak boleh merasa lebih hebat dari orang lain , sebab barang siapa meninggikan diri ia akan direndah kan dan barang siapa yang merendahkan diri ia akan di tinggikan.

    BalasHapus
  2. Yesus juga mengajarkan kita untuk memiliki sikap rendah hati, tidak merasa lebih hebat atau lebih benar dari orang lain

    BalasHapus
  3. Amin
    Tuhan Yesus memberkati

    BalasHapus
  4. Ketika diri kita merasa paling benar, paling suci dan paling, paling lebih baik dari orang lain, di saat itulah kesombongan mulai terjadi di dalam diri kita...Semoga kita diberikan kemampuan untuk selalu rendah hati

    BalasHapus
  5. Jonathan Sitorus
    XII-MIPA-6

    Yesus juga mengajarkan kita untuk memiliki sikap rendah hati, tidak merasa lebih hebat atau lebih benar dari orang lain. AMIN...

    BalasHapus
  6. Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.”

    BalasHapus
  7. Yesus sedang menceritakan perumpamaan kepada para pengikut-Nya tentang dua orang, seorang Farisi dan seorang pemungut cukai, yang pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Si Farisi dihormati, sedangkan si pemugut cukai dibenci oleh orang-orang yang melihatnya.

    BalasHapus
  8. PERUMPAMAAN TENTANG ORANG FARISI DENGAN PEMUNGUT CUKAI

    BalasHapus
  9. Mari tetap setia merenungkan firman Tuhan agar kita dapat mengalami kuasa dari firman Tuhan dalam hidup ini

    BalasHapus
  10. Melalui perumpamaan ini Yesus mengajarkan bahwa kita tak boleh membanding bandingkan.kita harus hidup tulus dan menghargai siapapun.

    BalasHapus
  11. Yesus mengajarkan kepada kita agar tidak menaruh percaya kepada diri sendiri, melainkan hanya kepada Tuhan.

    BalasHapus
  12. Janganlah kita merasa lebih suci dan tetaplah rendah hati.

    BalasHapus
  13. Ajarlah kami Tuhan untuk mengenal Mu dan mengerti rencana Mu dalam hidup kami dan dapat merendahkan diri dihadapan Mu Amen.

    BalasHapus
  14. Amen, percaya hanya kepada Tuhan yang selalu mengajarkan kita untuk tetap rendah hati

    BalasHapus
  15. Melalui perumpamaan di atas Yesus mengajarkan kepada kita agar tidak menaruh percaya kepada diri sendiri, melainkan hanya kepada Tuhan.

    BalasHapus
  16. Amen, percaya dengan kerendahan hati yang tulus di hadapan Tuhan

    BalasHapus
  17. Lukas 18:9-10 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.”

    BalasHapus
  18. Orang Farisi itu berdoa, “Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini …” Saya membayangkan, si Farisi mengarahkan telunjuknya ke si pemungut cukai sambil mengucapkan doanya.

    BalasHapus
  19. Kebanyakan dari kita mungkin tidak pernah berdoa seperti orang Farisi di atas. Namun, mungkin kita pernah merasa lebih suci atau lebih baik dari orang lain. Atau, mungkin kita merasa memberi lebih banyak dari orang lain dan lebih pintar dari orang lain. Hati-hatilah terhadap perasaan yang membawa kita merasa lebih tinggi dari seharusnya.

    BalasHapus
  20. Orang Farisi percaya kepada dirinya sendiri dan kefasihannya berbicara, untuk membuat orang lain terkesan. Sementara, si pemungut cukai sungguh-sungguh berseru kepada Tuhan di tengah rasa bersalahnya. Pemungut cukai itu bahkan tidak berani menengadah ke langit, melainkan memukul-mukul dirinya sambil berkata, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.”

    BalasHapus
  21. Puji Tuhan, ajar kami Tuhan selalu rendah hari๐Ÿ™๐Ÿ™

    BalasHapus
  22. Yesus mengajarkan kepada kita agar tidak menaruh percaya kepada diri sendiri, melainkan hanya kepada Tuhan. Yesus juga mengajarkan kita untuk memiliki sikap rendah hati, tidak merasa lebih hebat atau lebih benar dari orang lain.

    BalasHapus
  23. jangan sekalipun kamu menilai orang itu di bawah kamu,jika kamu Tuhan dapat berbicara secara langsung kepada mu mungkin Tuhan berbicara "sesungguhnya dia lebih baik dj mataku"

    BalasHapus
  24. Namun, mungkin kita pernah merasa lebih suci atau lebih baik dari orang lain. Atau, mungkin kita merasa memberi lebih banyak dari orang lain dan lebih pintar dari orang lain. Hati-hatilah terhadap perasaan yang membawa kita merasa lebih tinggi dari seharusnya.

    BalasHapus
  25. Yesus mengajarkan kepada kita agar tidak menaruh percaya kepada diri sendiri, melainkan hanya kepada Tuhan. Yesus juga mengajarkan kita untuk memiliki sikap rendah hati, tidak merasa lebih hebat atau lebih benar dari orang lain

    BalasHapus

Posting Komentar