Shalom,
Markus 5:24 Lalu pergilah
Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan
berdesak-desakan di dekat-Nya.
Membangun hubungan dengan
Tuhan mirip dengan membangun hubungan dengan sahabat kita di dunia ini.
Memerlukan waktu.
Satu hal yang menarik
mengenai hubungan. Kita dapat dekat dengan Tuhan sedekat yang kita inginkan.
Semua tergantung seberapa ingin kita berada di dekat Tuhan. Dan tentu saja hal
itu berhubungan dengan seberapa banyak waktu yang ingin kita investasikan demi
membangun hubungan dengan Tuhan.
Saya mendorong kita semua
meluangkan waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, juga
memuji dan menyembah-Nya dalam roh dan kebebaran. Karena semakin kita mengenal-Nya dan menyadari
kebaikan-Nya, semakin ingin kita menghabiskan waktu bersama-Nya.
Bangunlah hubungan yang
kuat dengan Tuhan, Markus 4:6 menyatakan: Tetapi sesudah matahari terbit,
layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Dalam beberapa ayat,
matahari melambangkan Tuhan, tetapi matahari dalam ayat di atas melambangkan
tekanan dalam hidup. Kita juga dapat menyebutnya dengan istilah badai, masalah,
pergumulan, atau harapan yang tidak kunjung tiba. Apa pun itu, jika kehidupan
seseorang tidak memiliki akar yang kuat, dia akan mudah layu dan menjadi kering.
Akar yang kuat berbicara
mengenai hubungan kita dan Tuhan.
Setiap kita mungkin memiliki seseorang yang sangat dekat dalam hidup kita. Entah itu sahabat, istri, suami, kakak, adik, atau orangtua. Kita tahu bahwa hubungan yang dekat dengan orang-orang tersebut tidak terjadi dalam semalam.
Perlu waktu untuk
membangun sebuah hubungan yang kuat dengan seseorang. Bahkan perlu waktu untuk
membangun hubungan dengan mereka yang tinggal satu atap dengan kita.
Membangun hubungan dengan
seseorang artinya kita bukan hanya berbicara dan meminta sesuatu, tetapi juga
mendengarkan dan mengikuti apa yang menyenangkan orang tersebut. Hubungan yang
kuat melibatkan saling menghargai, saling mengasihi, dan saling memercayai.
Jika hubungan kita dengan
Tuhan kuat, pada saat masalah datang, hidup kita tidak cepat goyah.
Bagaimana kita mengetahui
apakah kita memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan atau tidak?
Menurut Efesus 3:17
seseorang memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan ketika terpancar kasih
melalui hidupnya. Hal tersebut sangat masuk akal, karena 1 Yohanes 4:16
mengatakan bahwa Tuhan adalah kasih, dan barangsiapa mengasihi, ia ada di dalam
Tuhan, dan Tuhan di dalam Dia
Mazmur 92:12 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.
Pohon korma adalah jenis
tumbuhan padang gurun. Sebelum kita membahas mengenai pesan yang Tuhan ingin
sampaikan melalui ilustrasi pohon korma, saya ingin kita mengerti terlebih dulu
situasi di padang gurun. Saat siang hari, suhu di padang gurun dapat mencapai
60 derajat celcius, sedangkan di malam hari dapat mencapai minus 20 derajat
celcius. Ditambah lagi, padang gurun sering dilanda badai dengan kecepatan
40-60 km per jam.
Marilah kita membahas kebenaran Firman Tuhan di balik pohon korma.
Sama seperti kebanyakan
pohon lain, pohon korma pun berawal dari sebuah biji kecil. Yang membedakan
adalah proses menanam biji itu. Pertama-tama, penanam korma perlu membuat
lubang sedalam 1-2 meter, kemudian memasukkan biji itu ke dalam lubang. Setelah
itu, biji korma ditindih dengan tanah, batu, dan pasir, secara berurutan.
Ketika biji korma mulai berkecambah, biji itu otomatis kesulitan untuk tumbuh ke atas karena tertindih tumpukan tanah, batu, dan pasir. Itu alasan mengapa akar pohon korma merambat sangat dalam ke bawah untuk mencari sumber air.
Rata-rata panjang akar pohon
korma mencapai ratusan meter bahkan kilometer. Akar yang luar biasa dalam ini
bukan hanya membuat pohon korma kuat menghadapi badai gurun, tetapi juga dapat
menjadi sumber mata air.
Prinsip yang sama dapat
kita terapkan dalam kehidupan kita. Jika hidup kita mengakar kuat ke dalam
kebenaran Firman Tuhan, tidak peduli seberapa besar badai ataupun panas terik, kita
akan bertahan. Bukan hanya itu, kita juga dapat menjadi “sumber mata air” atau
tempat penghiburan bagi orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita.
Kata “mengakar kuat” ini
di dalam bahasa latin ditulis radix, yang merupakan asal kata radikal. Seringkali
orang mengartikan radikal ini dengan gerakan atau tindakan yang berani, bahkan
cenderung anarkistis. Padahal sesungguhnya, arti radikal adalah mengakar kuat
ke dalam.
Jika kita memiliki
hubungan yang kuat dengan kebenaran Firman Tuhan, kita adalah orang-orang yang
radikal, yang tidak mudah diombang-ambingkan keadaan.
Happy Sunday buat semua Saudaraku dalam Kristus, Tuhan Yesus memberkati kita semua
BalasHapusKita harus menjalin hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan, untuk lebih lagi mengenalNya melalui firman, penyembahan dan doa....semakin terjalin hubungan kita dengan Tuhan, maka kita sanggup mengahadapi apapun juga yang terjadi di dalam kehidupan kita karena Tuhan yang menyertai...Amin...
BalasHapusarkus 5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
BalasHapusMembangun hubungan dengan Tuhan mirip dengan membangun hubungan dengan sahabat kita di dunia ini. Memerlukan waktu.
BalasHapusJika kita memiliki hubungan yang kuat dengan kebenaran Firman Tuhan, kita adalah orang-orang yang radikal, yang tidak mudah diombang-ambingkan keadaan
BalasHapusPerlu waktu untuk membangun sebuah hubungan yang kuat dengan seseorang. Bahkan perlu waktu untuk membangun hubungan dengan mereka yang tinggal satu atap dengan kita.
BalasHapusJika kita memiliki hubungan yang kuat dengan kebenaran Firman Tuhan, kita adalah orang-orang yang radikal, yang tidak mudah diombang-ambingkan keadaan.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMarkus 5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya
BalasHapusMarkus 5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
BalasHapusSebab Dekat dengan Tuhan kiat ada ketenangan 😇😇
Mazmur 92:12 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.
BalasHapusAmen, .luangkan waktu kita untuk lebih dekat lagi kepada Tuhan ,Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita
BalasHapusAmen Haleluya, bentuklah kami Tuhan semakin serupa dengan Tuhan Yesus sesuai dengan rencana Mu.
BalasHapusAmenn
BalasHapusPuji Tuhan, menjadi doa dan harapan kita, setia sampai akhir🙏🙏
BalasHapusJika hubungan kita dengan Tuhan kuat, pada saat masalah datang, hidup kita tidak cepat goyah.
BalasHapusGbu🙏
HapusMarkus 5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
BalasHapusGbu🙏
HapusSaya di tegur bahwa doa adalah kekuatan saya. Lewat doa saya mengerti mengandalkan Tuhan. Amin🙏
BalasHapusAmen Tuhan Yesus memberkati
BalasHapusHUBUNGAN YANG KUAT
BalasHapusSatu hal yang menarik mengenai hubungan. Kita dapat dekat dengan Tuhan sedekat yang kita inginkan. Semua tergantung seberapa ingin kita berada di dekat Tuhan. Dan tentu saja hal itu berhubungan dengan seberapa banyak waktu yang ingin kita investasikan demi membangun hubungan dengan Tuhan.
BalasHapusAmin..
BalasHapusMarkus 5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.(Dimitrio Federiko Hutasoit)
BalasHapusSama seperti kebanyakan pohon lain, pohon korma pun berawal dari sebuah biji kecil. Yang membedakan adalah proses menanam biji itu. Pertama-tama, penanam korma perlu membuat lubang sedalam 1-2 meter, kemudian memasukkan biji itu ke dalam lubang. Setelah itu, biji korma ditindih dengan tanah, batu, dan pasir, secara berurutan.
BalasHapusKetika biji korma mulai berkecambah, biji itu otomatis kesulitan untuk tumbuh ke atas karena tertindih tumpukan tanah, batu, dan pasir. Itu alasan mengapa akar pohon korma merambat sangat dalam ke bawah untuk mencari sumber air.
Rata-rata panjang akar pohon korma mencapai ratusan meter bahkan kilometer. Akar yang luar biasa dalam ini bukan hanya membuat pohon korma kuat menghadapi badai gurun, tetapi juga dapat menjadi sumber mata air.
Mazmur 23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
BalasHapusMembangun hubungan dengan Tuhan mirip dengan membangun hubungan dengan sahabat kita di dunia ini. Memerlukan waktu.
BalasHapusExcelkudadiri
XI
Gbu🙏
BalasHapusDalam beberapa ayat, matahari melambangkan Tuhan, tetapi matahari dalam ayat di atas melambangkan tekanan dalam hidup. Kita juga dapat menyebutnya dengan istilah badai, masalah, pergumulan, atau harapan yang tidak kunjung tiba. Apa pun itu, jika kehidupan seseorang tidak memiliki akar yang kuat, dia akan mudah layu dan menjadi kering.
BalasHapusAmin
BalasHapusHUBUNGAN YANG KUAT
BalasHapusMembangun hubungan dengan Tuhan mirip dengan membangun hubungan dengan sahabat kita di dunia ini. Memerlukan waktu
BalasHapus( rosalina )