MURAH HATI - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

 
Shalom,

2 Korintus 8:1-5 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

Pada ayat di atas, Paulus menceritakan kemurahan hati jemaat dari gereja yang dia dirikan di Makedonia kepada jemaat di Korintus. Pada saat itu, jemaat di Makedonia sedang mengalami krisis finansial dan penderitaan.

Ayat 2 menjelaskan hal itu, “Selagi dicobai dengan berat dalam berbagai pencobaan …” Mari kita renungkan sebentar kalimat itu. Mestinya kata-kata setelah tanda koma adalah mereka stres, depresi, ketakutan, dan kuatir. Namun, ayat itu mengatakan sebaliknya, “sukacita mereka meluap.”

Kemudian Paulus menambahkan, “Meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan hati.”

Wow. Apa yang sedang terjadi di sini? Itu sama sekali tidak normal. Respons seperti itu hanya saya temukan di cerita fiksi. Namun, kita percaya Alkitab tidak pernah melebih-lebihkan sebuah kesaksian.

Kita lanjutkan. Kemurahan hati jemaat di Makedonia semakin menjadi-jadi di ayat 4. Paulus mengatakan, “Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.”

Garis bawahi dua kata dari ayat 4: MEMINTA DAN MENDESAK.

Paulus sudah berusaha menolak pemberian mereka, tetapi mereka memohon kepada Paulus untuk terlibat dalam pengumpulan dana bagi gereja Tuhan yang sedang mengalami penganiayaan luar biasa di Yerusalem.

Hal itu membuat kita bertanya-tanya, Apa yang mendorong mereka melakukan hal di luar akal itu?

Paulus menjelaskannya di ayat 5, “Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.”

Kuncinya, pertama-tama mereka memberikan diri mereka kepada Tuhan. Mereka berserah total kepada Tuhan. Mereka memercayakan hidup mereka kepada Tuhan. Mereka memercayai apa pun yang terjadi, Tuhan selalu memegang kendali atas hidup dan masa depan mereka. Mereka menaruh iman mereka kepada Tuhan, bukan kepada situasi yang sedang mereka alami. Mereka percaya jika Tuhan yang mereka sembah murah hati, demikianlah hidup mereka seharusnya.

Kesimpulan singkat yang dapat kita berikan dari kisah jemaat di Makedonia. Kita harap hal ini dapat menginspirasi kita semua untuk murah hati. Menjadi murah hati berbicara mengenai siapa yang kita percaya. Akan lebih mudah bagi kita untuk menjadi orang yang murah hati kalau kita menyadari kemurahan hati Tuhan atas hidup kita.

Seperti sebuah siklus. Ketika kita menyadari bahwa hidup kita diberkati, kita ingin memberkati orang lain. Ketika kita tahu bahwa kita telah banyak diampuni, kita mudah melepaskan pengampunan. Ketika kita senantiasa menerima kemurahan hati Tuhan, kita ingin menjadi orang yang murah hati

Tuhan Yesus menolong, menguatkan, menyembuhkan dan memberkati kita semua, salam Rumah Doa Keluarga.

Lagu Rohani: KUPERCAYA JANJIMU

Komentar

  1. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

    BalasHapus
  2. Mereka menaruh iman mereka kepada Tuhan, bukan kepada situasi yang sedang mereka alami. Mereka percaya jika Tuhan yang mereka sembah murah hati, demikianlah hidup mereka seharusnya.

    BalasHapus
  3. Tuhan Yesus menolong, menguatkan, menyembuhkan dan memberkati kita semua

    BalasHapus
  4. Seperti sebuah siklus. Ketika kita menyadari bahwa hidup kita diberkati, kita ingin memberkati orang lain.

    BalasHapus
  5. marilah kita bermurah hati mau menolong dan memberi
    (Aryo Hutasoit)

    BalasHapus
  6. Puji Tuhan, Kasih Karunia dan berkat2 Tuhan menyertai anak2Nya🙏🙏

    BalasHapus
  7. Jadilah pribadi yang murah hati mengenai siapa yang kita percaya.

    BalasHapus
  8. Ketika kita senantiasa menerima kemurahan hati Tuhan, kita ingin menjadi orang yang murah hati

    BalasHapus
  9. Ayat 2 menjelaskan hal itu, “Selagi dicobai dengan berat dalam berbagai pencobaan …” Mari kita renungkan sebentar kalimat itu. Mestinya kata-kata setelah tanda koma adalah mereka stres, depresi, ketakutan, dan kuatir. Namun, ayat itu mengatakan sebaliknya, “sukacita mereka meluap.”

    BalasHapus
  10. Akan lebih mudah bagi kita untuk menjadi orang yang murah hati kalau kita menyadari kemurahan hati Tuhan atas hidup kita.

    BalasHapus
  11. Amen, selalu murah hati kepada orang lain

    BalasHapus
  12. kita harus menyerah kan kekuatan kita kepada Tuhan dan pasti akan Dia kuatkan

    BalasHapus
  13. Kita harap hal ini dapat menginspirasi kita semua untuk murah hati. Menjadi murah hati berbicara mengenai siapa yang kita percaya

    BalasHapus
  14. Tuhan Yesus menolong, menguatkan, menyembuhkan dan memberkati kita semua, salam Rumah Doa Keluarga.

    BalasHapus
  15. Akan lebih mudah bagi kita untuk menjadi orang yang murah hati kalau kita menyadari kemurahan hati Tuhan atas hidup kita

    BalasHapus
  16. Mereka menaruh iman mereka kepada Tuhan, bukan kepada situasi yang sedang mereka alami.

    BalasHapus
  17. Paulus sudah berusaha menolak pemberian mereka, tetapi mereka memohon kepada Paulus untuk terlibat dalam pengumpulan dana bagi gereja Tuhan yang sedang mengalami penganiayaan luar biasa di Yerusalem.

    BalasHapus
  18. Menjadi murah hati berbicara mengenai siapa yang kita percaya. Akan lebih mudah bagi kita untuk menjadi orang yang murah hati kalau kita menyadari kemurahan hati Tuhan atas hidup kita.

    BalasHapus

Posting Komentar