KELUARGA PUSAT UTAMA PENDIDIKAN - BAB 2 | PAK DAN BUDI PEKERTI - KELAS 11

 KELUARGA PUSAT UTAMA PENDIDIKAN 

Baca dan Renungkan 

1. Ulangan 6:4-9 

Merupakan ketetapan atau peraturan yang dipaparkan Musa kepada orang Israel dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir. Ada beberapa ketetapan yang ditekankan Musa. 

a. Kasihilah Tuhan. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan merupakan sikap yang dilakukan dengan utuh dan sungguh-sungguh. Tuhan menuntut umat Israel agar memiliki integritas diri, artinya ada kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Mengasihi Tuhan bukan saja hanya memperkatakan kebenaran dan kasih, tapi juga melakukan kasih bagi sesama. Dengan kata lain, mengasihi Tuhan bukan saja secara vertikal antara manusia dan Tuhan, tapi juga secara horizontal antara manusia dengan manusia. 

b. Hal mengajar kepada anak-anak. Ini merupakan perintah yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak sebagai wujud kasih kepada Tuhan. Hal mengajar kepada anak dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, dengan sadar atau tidak disadari. Anak-anak sering memperhatikan tingkah laku orang tua yang kemudian dijadikan teladan. Oleh karena itu, peran orang tua sebagai pendidik sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak secara holistik. Mengajar kepada anak akan lebih dimaknai dan dihayati jika ditunjukkan melalui keteladanan dalam perbuatan, bukan sekedar kata-kata. 

2. 2 Timotius 1:3-10 

Berisi surat rasul Paulus kepada Timotius. Timotius merupakan teman sepelayanan Paulus yang berasal dari Listra. Karena usianya yang masih muda (tidak diketahui secara pasti), Paulus menyebut Timotius sebagai ‘anakku’ dalam surat-suratnya. Timotius lahir dari perkawinan campuran. Ibunya, Eunike adalah wanita Yahudi yang mengajarkan kepadanya mengenai Kitab Suci, sedang ayahnya adalah seorang Yunani. Lois, ibu Eunike, nenek Timotius, merupakan orang yang beriman sehingga ia mengajarkan imannya kepada keturunannya. 

Timotius penuh dengan kasih sayang, tapi ia sangat penakut sehingga memerlukan banyak nasihat pribadi. Karena itu, dalam surat ini ia dinasihati oleh Paulus supaya jangan takut dan gentar, karena Allah mengaruniakan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Timotius merupakan teman sepalayanan Paulus yang amat dipuji-puji karena ketaatannya. Ini semua karena iman yang diajarkan turun-temurun dari neneknya, Lois. 

Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” yang menjadi landasan teologis bagi lingkungan pendidikan, baik keluarga, sekolah, maupun gereja dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang meningkatkan iman kristiani serta sesuai dengan ajaran Kristen. 

Keluarga sebagai pusat pendidikan mengarah kepada pembentukan satu pribadi secara utuh atau holistik (mencakup aspek rohani atau spiritual, psikis atau mental, fisik serta sosial), dan orang tua merupakan guru dan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak. 

Keluarga Kristen harus memberikan pendidikan Kristen kepada anggota keluarga, berupa pendidikan yang bercorak, berdasar dan berorientasi pada nilai-nilai kristiani sebagai usaha yang ditopang secara rohani dan manusiawi untuk meneruskan pengetahuan, sikap, ketrampilan dan tingkah laku yang bersesuaian dengan iman Kristen. 

Pendidikan secara kristiani memanggil setiap anggota keluarga untuk meneladani Tuhan Yesus sebagai Guru Agung yang menjadi teladan bagi pengikut-Nya, agar memiliki pemahaman serta relasi yang benar, mendalam dan sangat pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus, bagi anggota keluarga Kristiani.

Pendidikan Kristiani dalam Keluarga 

Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Lingkungan rumah merupakan kelas pertama bagi seorang anak untuk belajar tentang sesama dan dunia, mempelajari pola hubungan secara intim dengan orang lain, nilai-nilai, ide dan perilaku, yang kemudian merefleksikan perasaan, nilai dan pola tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 

Peranan keluarga (orang tua) tidak hanya sebatas melahirkan, memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, tetapi juga memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak. Hal ini merupakan peranan yang sangat penting yang tidak dapat diwakilkan kepada pihak lain, sebab orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya yang terjalin dengan keistimewaan hubungan cinta kasih yang terjalin. 

Pendidikan secara kristiani memanggil setiap anggota keluarga untuk meneladani Yesus sebagai Guru Agung yang menjadi teladan bagi pengikut-Nya, agar memiliki pemahaman serta relasi yang benar, mendalam dan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus. 

Pendidikan berbeda dengan sekolah yang lebih bersifat formal dan dikelola oleh institusi atau lembaga dan mencakup kegiatan latihan keterampilan dan penalaran yang dapat diuji, dilakukan secara bertahap (ada tingkatan pendidikan), terdapat penekanan terhadap ruang kelas, peraturan bahan pengajaran, jurusan, dan sebagainya.

Peran Keluarga dalam Proses Sosialisasi 

Sosialisasi merupakan proses belajar seseorang, di mana orang tua, persekutuan, atau masyarakat meneruskan pengetahuan, kebiasaan, maupun nilai-nilai dalam lingkungannya, biasanya secara tidak sengaja atau melalui keteladanan. 

Proses sosialisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting karena sangat membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang, termasuk dalam membentuk identitas manusia Kristen. 

Di dalam keluarga, sosialisasi mengambil tempat yang cukup penting, misalnya mengajak anak setiap minggu ke gereja atau sekolah minggu. Sekolah Minggu, mencontoh bapak dan ibu bagaimana cara berdoa, mencontoh mengunjugi dan mendoakan orang sakit, mencontoh mengikuti persekutuan Kristen. Hal ini dipelajari melalui pengajaran yang diberikan dengan tidak di sengaja, yaitu melalui jalan memberi contoh dan menirukan, maupun melalui pemberian model bagi anak. Oleh karena itu, setiap anak memerlukan kehadiran orang tuanya sebagai role model atau peran percontohan yang melaluinya anak belajar. Melalui contoh dan teladan yang konkret dari orang tua inilah, anak anak lebih mudah menerima dan menghayatinya daripada sederet nasihat dan petuah. 

Dalam Alkitab, keluarga Timotius merupakan salah satu contoh keluarga saleh karena memiliki iman secara turun-temurun (2 Tim. 1:5). Ini merupakan contoh keluarga Kristen yang dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga Kristen modern pada masa ini. 

a. Pentingnya Proses Sosialisasi dan Edukasi 

b. Pentingnya Pengawasan Orang Tua 

c. Pentingnya Menangkal Ajaran yang Tidak Kristiani 

d. Pentingnya Dukungan Orang Tua

 

Pertanyaan  

1. Sebutkan ayat firman Tuhan yang menjadi landasan teologis bagi lingkungan pendidikan, baik keluarga, sekolah, maupun gereja dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang meningkatkan iman kristiani serta sesuai dengan ajaran Kristen? 

2. Jelaskan pengertian pendidikan Kristiani dalam keluarga! 

Komentar

  1. 1. yang menjadi landasan teologis bagi lingkungan pendidikan, baik keluarga, sekolah, maupun gereja dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang meningkatkan iman kristiani serta sesuai dengan ajaran Kristen.
    2.Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Lingkungan rumah merupakan kelas pertama bagi seorang anak untuk belajar tentang sesama dan dunia, mempelajari pola hubungan secara intim dengan orang lain, nilai-nilai, ide dan perilaku, yang kemudian merefleksikan perasaan, nilai dan pola tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  2. 1.)Ulangan 6:7 (TB) haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

    2)Pendidikan agama Kristen dalam keluarga adalah pengajaran mengenai apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anak di dalam keluarga, Pendidikan agama Kristen dalam keluarga haruslah berlndaskan
    kepada keteladanan dari orang tua kepada anak-anaknya sehingga keluarga hidup dalam keharmonisan. Sebagai orang tua, harus membimbing anak-anaknya dengan baik sesuai kehendak Tuhan dan sebagai anak kita harus taat kepada orang tua terlebih kepada Tuhan

    BalasHapus
  3. 1.) Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

    2.)pendidikan agama kristen dalam keluarga adalah Keluarga sebagai pusat pendidikan mengarah kepada pembentukan satu pribadi secara utuh dan orang tua merupakan guru dan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak. Dan pendidikan harus berdasar pada nilai kristiani dan tingkah laku sesuai iman kristen

    BalasHapus
  4. 1. Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

    2. apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anak di dalam keluarga, anak juga dapat belajar dari orang tua sehingga dikemudian hari anak sudah tertanam iman dari orang tua.

    Naftali Valencius

    BalasHapus
  5. 1. Ulangan 6:7 ; Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya,apabila engkau duduk dirumah,apabila engkau sedang dalam perjalanan,apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
    2. Keluarga adalah tempat dimana kita pertama kalinya mendapatkan didikan dan ajaran tentang Tuhan ( didikan Rohani).

    BalasHapus
  6. 1. Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

    2. Pendidikan secara kristiani memanggil setiap anggota keluarga untuk meneladani Yesus sebagai Guru Agung yang menjadi teladan bagi pengikut-Nya, agar memiliki pemahaman serta relasi yang benar, mendalam dan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus.

    BalasHapus
  7. 1.Ulangan 6:7 TB
    haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
    2.pendidikan Kristiani dalam keluarga merupakan pusat atau tempat pertama kita didik,dibentuk,dengan ajaran Firman Tuhan,dan menanamkan Iman di dalam diri kita.

    BalasHapus
  8. 1. Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
    2. Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Lingkungan rumah merupakan kelas pertama bagi seorang anak untuk belajar tentang sesama dan dunia, mempelajari pola hubungan secara intim dengan orang lain, nilai-nilai, ide dan perilaku, yang kemudian merefleksikan perasaan, nilai dan pola tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  9. 1. Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
    2.pendidikan Kristiani dalam keluarga merupakan pusat atau tempat pertama kita didik,dibentuk,dengan ajaran Firman Tuhan,dan menanamkan Iman di dalam diri kita.

    (Excelkudadiri)
    Kelas XI

    BalasHapus
  10. Rina Sihombing
    1.Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
    2.Pendidikan Kristiani dalam Keluarga

    Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Lingkungan rumah merupakan kelas pertama bagi seorang anak untuk belajar tentang sesama dan dunia, mempelajari pola hubungan secara intim dengan orang lain, nilai-nilai, ide dan perilaku, yang kemudian merefleksikan perasaan, nilai dan pola tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  11. 1. Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
    2. Pendidikan Kristiani dalam keluarga yaitu memanggil setiap anggota keluarga untuk meneladani Yesus sebagai Guru Agung yang menjadi teladan bagi pengikut-Nya, agar memiliki pemahaman serta relasi yang benar, mendalam dan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus.

    BalasHapus

Posting Komentar