Baca & Renungkan:
~ 1 Korintus 13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
Dari sini jelas bahwa “Bertambah umur terjadi dengan sendirinya, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.” Untuk bisa bertumbuh dan menjadi dewasa, kita harus berusaha meninggalkan sikap kekanak-kanakan kita, cara berkatakata, merasa, dan berpikir seperti kanak-kanak.
Kita harus bisa mengendalikan emosi kita dan mempertimbangkan setiap keputusan kita sebelum kita tergesa-gesa mengatakan sesuatu dan memutuskan untuk bertindak. Kita perlu bertanya terlebih dahulu, apakah dampak kata-kata dan tindakan saya itu bagi saya dan bagi orang lain?
~ I Raja-raja 4:29-30 Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.
Hikmat Salomo dapat kita temukan di dalam cerita ketika Salomo dihadapkan dengan sebuah persoalan yang sangat berat. Dua orang ibu datang kepadanya, masing-masing memperebutkan seorang bayi yang mereka akui sebagai bayi mereka.
Masa remaja adalah masa yang menyenangkan sekaligus menyulitkan karena ini adalah masa transisi. Akan tiba masanya kamu akan bertumbuh dan menjadi dewasa. Seiring dengan perkembangan menuju kedewasaan itu, kamu juga akan mengalami perkembangan emosi dan menemukan jati diri kamu. Itulah sebabnya kamu perlu menemukan dan mengenal terlebih dahulu akan konsep diri kita. Kamu harus memiliki konsep diri yang positif dan berusaha mengubah dirimu serta cara pandangmu terhadap persoalan di dalam hidup sehingga kamu akan dapat menanggapi segala permasalahan dengan cara yang positif pula. Kita sudah melihat bagaimana sifat kekanak-kanakan, egoisme, emosi, bisa menyebabkan kita mengambil keputusan-keputusan yang keliru dan bahkan merugikan kita.
Kita sudah melihat bahwa pemahaman tentang diri sendiri yang kadang-kadang harus berani menerima kekurangan dan kekalahan justru adalah sikap yang penting sebagai ciri-ciri kedewasan kita. Kita juga sudah melihat betapa pentingnya hidup bersama dengan firman Tuhan setiap hari supaya kita bisa bertumbuh menjadi dewasa, matang, dan bertanggung jawab dalam hidup kalian.
Kesetiaan mempelajari dan menjalankan firman Tuhan dalam hidup kita – bahkan sejak kita masih kanak-kanak – akan membimbing kita ke dalam kehidupan yang berhikmat, seperti yang diperlihatkan oleh Samuel dan Salomo.
Kematangan Pribadi dan Emosi
Salah satu cara yang paling mudah untuk menilai kematangan pribadi seseorang adalah dengan mengamati ekspresi emosinya.
Emosi adalah pengalaman sadar yang subyektif, yang terutama sekali dicirikan oleh ungkapan-ungkapan psiko-fisiologis, reaksi biologis, dan keadaan mental.
Dalam kehidupan sehari-hari, emosi seringkali terlepas begitu saja ketika seseorang tidak mampu mengendalikan dirinya. Akibatnya, perkataan dan tindakannya pun jadi tidak terkendali.
Ekspresi Emosi:
Emosi seseorang biasanya bisa dilihat melalui bahasa tubuh, mimik, atau suara orang tersebut. Gerakan-gerakan atau intonasi suara, walaupun tidak sama persis dengan orang lain tetap bisa kita lihat.
Ada orang yang ingin memperlihatkan ekspresi emosinya kepada orang lain supaya orang lain memahami apa yang dirasakannya. Tetapi, ada juga orang yang berusaha menyembunyikan emosinya supaya tidak diketahui orang lain, tentu dengan berbagai pertimbangan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Sepanjang perjalanan hidup ini, kita akan berhadapan dengan bermacam-macam orang. Selama itu pula kita akan banyak menerima pendapatpendapat tentang diri kita atau tentang apa yang kita lakukan.
Ada yang memberi pandangan positif, namun ada juga yang negatif. Pendapat atau pandangan orang lain itu sedikit banyak memberi pengaruh pada bagaimana cara kita memandang diri kita sendiri.
Bukan hanya pendapat orang lain yang mempengaruhi diri kita, pandangan kita terhadap diri sendiri juga dapat mempengaruhi cara kita memandang atau menilai diri kita sendiri.
Ekspresi jasmani yang bisa muncul dari emosi seseorang:
• Emosi marah: wajahnya memerah, nafasnya menjadi sesak, otot-otot tangan akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak.
• Emosi takut: mukanya menjadi pucat, jantungnya berdebar-debar.
3 macam emosi yang dikenal dengan display rules (penampilannya pada wajah atau tubuh manusia), yaitu:
1. Masking: keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau menutupi emosi yang dialaminya. Misalnya, seorang perawat marah karena sikap pasien yang menyepelekan pekerjaannya. Kemarahannya diredam atau ditutupi sehingga gejala kejasmaniannya tidak tampak.
2. Modulation: keadaan seseorang yang dapat mengurangi emosi yang dialaminya. Misalnya, karena marah, ia mengomel-ngomel (gejala jasmani) tetapi kemarahannya tidak meledak-ledak.
3. Simulation: orang tidak mengalami emosi, tetapi seolah-olah mengalami emosi dengan menampakkan gejala-gejala kejasmanian.
Faktor yang paling penting dalam mengembangkan emosi yang sehat adalah:
~ Pengenalan yang benar tentang diri sendiri serta kesediaan untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab. Matang, artinya tidak berpikir kekanak-kanakan, hanya peduli akan kepentingan dan keuntungan dirinya sendiri.
~ Bertanggung jawab, artinya memperhitungkan setiap tindakannya, apa untung rugi dari tindakan yang akan saya ambil ini? Apakah saya akan dituduh menyakiti orang lain dengan keputusan yang saya ambil?
Pada saat yang sama juga ia akan berpikir secara bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Dia akan bertanya, apakah keputusan yang akan saya ambil ini hanya menguntungkan orang lain, namun pada saat yang sama merugikan dan menghancurkan diri saya?
Belajar dari Alkitab,
1. Samuel dan Hofni-Pinehas (1 Samuel 3:19; 2:26;)
2. Perpecahan di Gereja Korintus / Apolos & Paulus (1 Korintus 3:1-9)
Pertanyaan: (Jawaban di kolom komentar)
1. Sebutkan Ciri-ciri perubahan fisik dan psikologis yang kamu alami antara usia di SMP (kelas VII hingga IX) dengan keadaan kamu di kelas X sekarang!
2.Sebutkan Ciri-ciri pribadi yang matang (menjadi dewasa dalam pemikiran dan karakternya), menurut kamu!
aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
BalasHapus1.perubahan fisik yang saya alami adalah tinggi badan saya bertambah dan berat badan juga bertambah.perubahan psikologis yang saya alami juga pemikiran saya menjadi sedikit dewasa/tidak seperti ke kanak-kanakan,menjadi lebih sabar dll.
BalasHapus2.tidak Mudah emosi, penyabar,penyayang, mengalah Kepada anak yang lebih kecil,dan selalu berpikir positif.
1.Perubahan saya tinggi badan menambah dan berat bada saya tambah dan sudah tidak mudah malu
BalasHapus2.tidak .udah emosi,sabar,mengalah
Aditya
Hapus1.berat badan tambah dan tinggi juga nambah,makin stress sedikit waktu untuk istirahat
BalasHapus2.mudah emosi,stress,mengalah kepada anak yang lebih,penyabar,penyayang dan murah hati.
boy jones tamba
Hapus1. Perubahan Fisik = Perubahan tinggi badan, Perubahan pada suara (suara semakin berat), Tumbuh rambut halus (pada daerah tertentu).
BalasHapusPerubahan Psikologi = Hilangnya sifat kekanak-anakan (mudah emosi dan tidak mau mengalah), Menunjukan kemandirian agar tidak selalu bergantung pada orang tua, Dan Tertarik pada lawan jenis
2. Bertanggung jawab pada masalah , Bisa mengontrol emosi , Memikirkan masa depan, Dan bisa mengambil keputusan
1. Perubahan fisik :saya bertumbuh tinggi, berat badan saya naik, suara saya berubah
BalasHapusPerubahan psikologis : Mulai memikirkan tentang masa depan, tidak kekanak-kanakan lagi.
2. Menurut saya ciri ciri pribadi yang matang adalah bisa bertanggung jawab atas tindakan yang sudah diambil, bisa mengontrol emosi dan hawa nafsu, dan selalu memikirkan terlebih dahulu ketika akan mengambil sebuah keputusan
1. semakin mempunyai pemikiran yang luas,semakin mempunyai tujuan.
BalasHapus2. bisa mengatur emosi,bisa mengambil keputusan yang matang.
1)dari fisik
BalasHapus1.tubuh bertambah tinggi
2.berat badan makin naik
2) pemikiran menjadi dewasa
1.saat melakukan keputusan
1.
BalasHapusdri fisik:
lebih tinggi,suara lebih besar,dll.
psikologi:
jdi lebih sabar,cara berbicara berbeda,dll.
2.memiliki kasih di dalam hidupnya.
(wiraaaaa)
Bertambah umur terjadi dengan sendirinya, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.
BalasHapusUntuk bisa bertumbuh dan menjadi dewasa, kita harus berusaha meninggalkan sikap kekanak-kanakan kita, cara berkatakata, merasa, dan berpikir seperti kanak-kanak.
BalasHapus1. Sebutkan Ciri-ciri perubahan fisik dan psikologis yang kamu alami antara usia di SMP (kelas VII hingga IX) dengan keadaan kamu di kelas X sekarang!
BalasHapus2. Sebutkan Ciri-ciri pribadi yang matang (menjadi dewasa dalam pemikiran dan karakternya), menurut kamu!
Jawab
1. Fisik
• Perubahan tinggi dan berat badan
• Perubahan suara
• Perubahan bentuk tubuh, dll
Psikologis
• Perubahan sikap
• Perubahan pemikiran lebih memikirkan kedepannya
• Lebih mengenal diri sendiri
• Mengendalikan emosi
• Lebih saling menghargai
• Mau memaafkan
• Lebih Mendekatkan diri kepada Tuhan
2. Menjadi lebih baik dalam pemikiran, sikap yang tidak kekanak kanakan, mengambil keputusan, berbicara sopan santun, bertanggung jawab, menghargai, setia dan taat
1.Tinggi badan dan berat badan bertambah
BalasHapus2. Menjadi lebih dewasa dalam berpikir,berbicara,dan bertindak dalam melakukan sesuatu
Kita harus bisa mengendalikan emosi kita dan mempertimbangkan setiap keputusan kita sebelum kita tergesa-gesa mengatakan sesuatu dan memutuskan untuk bertindak.
BalasHapusI Raja-raja 4:29-30 Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.
BalasHapus1.perubahan fisik
BalasHapus-Tinggi badan dan berat badan
-Semakin dewasa
-Perubahan Suara pda laki²
2.menjadi lebih mandiri,bertanggung jawab,lebih dewasa,Sopan santun,dan menjadi pribadi yg lebih baik.