MENYENANGKAN
HATI TUHAN DAN MANUSIA
1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
Setidaknya ada dua pribadi yang memperhatikan kita. Pribadi pertama adalah Tuhan, dan yang kedua adalah manusia. Karena alasan itu, Alkitab mengajarkan dua cara berbeda untuk “menyenangkan” hati Tuhan dan manusia.
Terhadap Tuhan, yang kita butuhkan adalah iman. Ibrani 11:6 mengatakan, “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.” Tuhan tidak menilai kita berdasarkan kemampuan, karakter, atau perbuatan kita. Ketika Abraham percaya kepada Tuhan, saat itu juga Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran (Roma 4:3). Tuhan menyatakan Abraham benar pada saat Abraham percaya, bukan pada saat Abraham berbuat sesuatu.
Berbeda halnya dengan manusia. Manusia melihat apa yang ada di depan mata mereka. Di mata orang lain, penampilan, karakter, perilaku, tutur kata, dan kemampuan kita sangatlah penting. Begitu juga saat kita memandang orang lain.
1 Timotius 4:12 mengajarkan bahwa kita ditinggikan atau direndahkan berdasarkan apa yang kita perlihatkan di hadapan orang lain. Saya berikan contoh. Jika kita tidak disiplin atau tidak bekerja dengan baik, tidak peduli seberapa dekat hubungan kita dengan Tuhan, atasan kita di kantor tidak akan mempromosikan kita. Begitu juga jika kita pemarah, sombong, kasar, suka bicara kotor, dan berbau tidak sedap, orang tidak akan mau berada di dekat kita.
Kita mungkin berkata, “Tidak masalah hidup saya berantakan, toh Tuhan melihat hati saya,” Ya benar, Tuhan memang melihat hati. Tuhan tetap mengasihi kita sekalipun hidup kita berantakan. Namun, orang di sekitar kita tidak akan menghargai jika hidup kita berantakan.
Saya rasa, penting bagi kita untuk memahami kedua perbedaan di atas, supaya kita dapat hidup seperti Yesus, yang dikasihi oleh Bapa dan manusia (Lukas 2:52).
1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.”
Seringkali disalahartikan oleh orang-orang yang sengaja ingin berbuat salah dan membenarkan diri dengan berkata, “Ah, Tuhan ‘kan melihat hati. Apa urusannya dengan kamu?” Begitulah kata beberapa orang ketika membela dirinya. Saya setuju dengan pernyataan itu. Benar bahwa Tuhan melihat hati, tapi kita perlu perhatikan bahwa firman Tuhan juga mengatakan, “Manusia melihat apa yang di depan mata …”
Itu artinya manusia melihat perbuatan, tingkah laku, keputusan, bahkan cara kita berpakaian. Selama kita hidup di dunia, hidup kita bukan hanya masalah antara kita dan Tuhan saja, tetapi juga antara kita dan sesama manusia lain.
Mungkin dalam sehari, kurang lebih kita bertemu setidaknya dengan 1-100 orang. Itu jumlah yang sangat banyak, dan fakta yang mengejutkan adalah mereka semua melihat hidup kita.
Sungguh Tuhan yang melihat hati, tetapi jangan lupa bahwa manusia di sekitar kita melihat teladan yang kita lakukan.
Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 8:9, supaya kita jangan menjadi batu sandungan bagi saudara kita. Perbuatan, tingkah laku, dan perkataan kita yang salah memang tidak lagi membuat Tuhan marah kepada kita, namun hal tersebut dapat membuat orang mencemooh dan merendahkan hidup kita.
Lebih jauh lagi, hal-hal buruk yang kita lakukan dapat membuat orang lain mencemooh dan merendahkan Yesus yang kita sembah.
Mari, jadikanlah hidup kita teladan bagi banyak orang. Supaya melalui gaya hidup kita, orang lain dapat mengenal Yesus dan semakin jatuh cinta kepada-Nya. Dunia tidak dapat melihat Yesus. Mereka melihat Yesus yang tinggal di dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Salam dan doa kami.
1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
BalasHapus1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
BalasHapusAmin...
BalasHapusMari, jadikanlah hidup kita teladan bagi banyak orang. Supaya melalui gaya hidup kita, orang lain dapat mengenal Yesus dan semakin jatuh cinta kepada-Nya.
BalasHapus(Aryo Hutasoit)
Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
BalasHapusAmen 🙏
BalasHapusMari, jadikanlah hidup kita teladan bagi banyak orang. Supaya melalui gaya hidup kita, orang lain dapat mengenal Yesus dan semakin jatuh cinta kepada-Nya. Dunia tidak dapat melihat Yesus. Mereka melihat Yesus yang tinggal di dalam hidup kita.
BalasHapusTerhadap Tuhan, yang kita butuhkan adalah iman.
BalasHapusPraise GOD
Tuhan tetap mengasihi kita sekalipun hidup kita berantakan. Namun, orang di sekitar kita tidak akan menghargai jika hidup kita berantakan.
BalasHapusBenar bahwa Tuhan melihat hati, tapi kita perlu perhatikan bahwa firman Tuhan juga mengatakan, “Manusia melihat apa yang di depan mata …”
BalasHapusItu artinya manusia melihat perbuatan, tingkah laku, keputusan, bahkan cara kita berpakaian. Selama kita hidup di dunia, hidup kita bukan hanya masalah antara kita dan Tuhan saja, tetapi juga antara kita dan sesama manusia lain. (Monica Elshaday Putri)
1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” (Sascya Metha)
BalasHapusAmen puji Tuhan Haleluya 🙏🙏
BalasHapusAmen, menjadi teladan bagi banyak orang
BalasHapusManusia melihat apa yang ada di depan mata mereka. Di mata orang lain, penampilan, karakter, perilaku, tutur kata, dan kemampuan kita sangatlah penting. Begitu juga saat kita memandang orang lain.
BalasHapus1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.
BalasHapusAmin
BalasHapusBenar bahwa Tuhan melihat hati, tapi kita perlu perhatikan bahwa firman Tuhan juga mengatakan, “Manusia melihat apa yang di depan mata …”
BalasHapusItu artinya manusia melihat perbuatan, tingkah laku, keputusan, bahkan cara kita berpakaian. Selama kita hidup di dunia, hidup kita bukan hanya masalah antara kita dan Tuhan saja, tetapi juga antara kita dan sesama manusia lain.
Amen, supaya kita jangan menjadi batu sandungan bagi saudara kita.
BalasHapusBerbeda halnya dengan manusia. Manusia melihat apa yang ada di depan mata mereka. Di mata orang lain, penampilan, karakter, perilaku, tutur kata, dan kemampuan kita sangatlah penting. Begitu juga saat kita memandang orang lain.
BalasHapusMari, jadikanlah hidup kita teladan bagi banyak orang. Supaya melalui gaya hidup kita, orang lain dapat mengenal Yesus dan semakin jatuh cinta kepada-Nya.
BalasHapus1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.”
BalasHapus(Juan marsel)
1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
BalasHapus(Rio)
Amin
BalasHapusPribadi pertama adalah Tuhan, dan yang kedua adalah manusia. Karena alasan itu, Alkitab mengajarkan dua cara berbeda untuk “menyenangkan” hati Tuhan dan manusia.
BalasHapusMari, jadikanlah hidup kita teladan bagi banyak orang. Supaya melalui gaya hidup kita, orang lain dapat mengenal Yesus dan semakin jatuh cinta kepadanya
BalasHapusMari, jadikanlah hidup kita teladan bagi banyak orang. Supaya melalui gaya hidup kita, orang lain dapat mengenal Yesus dan semakin jatuh cinta kepada-Nya.
BalasHapusMiracle Glory Pasaribu