Shalom,
Imamat 20:26 Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, Tuhan, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
Apa yang terlintas di benak
kita mendengar kata “kudus”? Sebuah kota di Jawa Tengah? Seseorang yang
kerjanya hanya berdoa dan membaca Alkitab? Pelayan Tuhan yang tidak bercacat
cela? Tanpa disadari, sebagian kita mungkin memiliki definisi sendiri tentang
kata “kudus”.
Dalam bahasa Ibrani, kata
“kudus” (qadosh) memiliki arti terpisah atau tidak tercampur dengan yang lain.
Berbicara tentang hidup
kudus di dalam Tuhan berarti berbicara mengenai memisahkan hidup kita bagi
Tuhan. Memisahkan diri dari apa? Memisahkan diri dari segala sesuatu yang
menghalangi hubungan kita dengan Tuhan. Bagi beberapa orang, mungkin dosa
adalah penghalang hubungan pribadi mereka dengan Tuhan, tetapi bagi beberapa
lainnya mungkin penghalang itu berupa pekerjaan, harta, hobi, kesibukan, dan
lain sebagainya.
Tuhan ingin kita hidup
kudus. Dia ingin kita memisahkan diri dari dunia ini. Namun perlu kita
mengerti, memisahkan diri yang dimaksud bukan menjadi eksklusif atau
mengisolasi diri dari dunia. Memisahkan diri yang dimaksud adalah hidup memihak
kepada Tuhan dan kebenaran-Nya. Ketika ada pilihan untuk mengikuti arus dunia,
kita teguh berdiri di atas kebenaran.
Itulah alasan mengapa
Firman Tuhan menyebut orang percaya sebagai orang-orang kudus (Roma 1:7, Efesus
1:1, Efesus 4:12, Kolose 1:12, 2 Tesalonika 1:10), karena kita adalah
orang-orang yang memisahkan diri dari dunia dan memilih hidup untuk Tuhan dan
berdasarkan kebenaran-Nya. Kita ada di dunia, tetapi kita tidak turut dunia.
Roma 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Kita percaya bahwa akibat
dosa yang dilakukan Adam, seluruh dunia jatuh ke dalam dosa. Bahkan kita
percaya bahwa setiap bayi yang lahir secara otomatis berdosa akibat pelanggaran
Adam. Namun, kita sulit menerima kebenaran bahwa oleh ketaatan Satu orang,
yaitu Yesus, kita semua dianugerahkan kebenaran dan kekudusan.
Kalau perbuatan salah Adam dapat membuat seluruh dunia jatuh ke dalam dosa, artinya perbuatan benar Yesus dapat membuat semua orang dibenarkan dan dikuduskan. Roma 5:19 mencatatnya, “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”
Saya ingat seorang hamba Tuhan pernah berkhotbah dari 1 Timotius 6:14, “Kita harus hidup kudus dan tidak bercacat cela, supaya ketika Yesus menjemput kita di awan-awan, kita layak masuk Kerajaan Sorga.” Mendengar khotbah itu, kecenderungan orang berpikir bahwa mereka harus berusaha hidup kudus dan tidak bercacat cela, atau dengan kata lain, tidak boleh sedikit pun berbuat salah atau dosa di dalam hidupnya.
Jika kita ingin hidup kudus dan tidak bercacat cela berdasarkan perbuatan, kita sudah terlambat. Karena semua orang pasti pernah berbuat salah di dalam hidupnya. Lalu, bagaimana caranya hidup tidak bercacat cela?
Hanya ada satu cara, yaitu
dengan percaya kepada Yesus. Kita tidak bisa mengusahakan kekudusan, tetapi
kita bisa dikuduskan oleh Yesus. Itu sebabnya Ibrani 10:10 mengatakan, “Dan
karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.”
Yesus tidak hanya
menjanjikan masuk Sorga. Di dalam Yesus ada kelimpahan, kesehatan, kuasa,
pemeliharaan, masa depan indah, kekuatan, pembenaran, dan kekudusan. Ketika
kita percaya kepada Yesus, kita mendapatkan segalanya, bukan hanya keselamatan.
Mengapa penting kita
mengetahui bahwa saat percaya kepada Yesus kita telah dikuduskan sekali untuk
selamanya? Karena semua janji yang ada di Alkitab hanya diberikan kepada orang
benar yang tidak bercacat cela.
Kita dapat membaca beberapa janji Tuhan di Mazmur 34:15; Mazmur 37:25, 29, 39; Mazmur 92:12; Mazmur 97:11; Amsal 3:33; Amsal 10:6, 11, 28, 30; dan Amsal 11:8, 21, 30. Kalau kita sudah percaya kepada Yesus, kita dapat bersukacita, karena setiap kali kita membaca janji untuk orang benar, janji itu untuk kita.
1 Korintus 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Banyak orang mengira bahwa
perbuatan baik, seperti rajin berpuasa, rajin berdoa, dan menjauhi dosa dapat
menjadikan hidup seseorang dipandang kudus oleh TUHAN. Sayangnya, bukan itu
yang ALKITAB katakan.
Saya tidak katakan bahwa
kita tidak perlu lagi kita berdoa atau berpuasa. Sampai hari ini, saya pribadi
masih melakukan kedua hal tersebut. Yang saya coba katakan di sini adalah
perbuatan kita, tidak peduli seberapa baik atau hebatnya, tidak akan pernah
bisa membuat kita mencapai standar kudus yang TUHAN inginkan.
Kalau manusia dapat
mencapai standar kudusnya TUHAN, YESUS tidak akan memanggil orang-orang Farisi
dan Saduki “ular beludak”. Orang Farisi dan Saduki adalah orang-orang yang
sepanjang hidupnya mencoba mencapai standar kudus dengan kekuatan mereka
sendiri. Dan hasilnya, sama sekali tidak benar di mata Yesus.
Kekudusan bukanlah hal
yang dapat dihasilkan oleh kekuatan manusia, karena hanya Tuhanlah yang kudus.
Yang artinya hanya Dia yang dapat memberikan kita kekudusan, atau dengan kata
lain, menguduskan kita. Itu sebabnya ayat di atas mengatakan bahwa kita adalah
orang-orang yang dikuduskan dan dibenarkan. Dibenarkan dan dikuduskan adalah
kata pasif, yang artinya kita dijadikan benar dan dijadikan kudus oleh sesuatu
yang tidak berasal dari kekuatan atau usaha kita.
Iblis mencoba memelintir
kebenaran membuat kita berpikir bahwa kita kurang melakukan ini dan itu; dan
karena kita kurang hidup kudus, TUHAN marah, menghukum kita, dan tidak menjawab
doa-doa kita, akibatnya kita mencoba hidup kudus dengan kekuatan kita sendiri.
Jangan terjebak perangkap tersebut. Firman Tuhan mengatakan Yesuslah yang
menguduskan kita di dalam kebenaran.
Marilah kita
menyadari bahwa kekudusan dan kebenaran kita datangnya dari Yesus, bukan dari
diri kita sendiri. Tidak ada hal yang benar dan kudus yang dapat manusia
hasilkan tanpa tinggal di dalam Yesus dan kebenaran-Nya.
Pada hari penghakiman,
jika Bapa di Sorga bertanya, “Apa yang membuat kamu layak masuk Sorga?”,
kira-kira kita mau menjawab apa? “Karena saya telah berdoa dan berpuasa setiap
hari, dan membangkitkan seratus orang mati?” Jika itu jawabannya, saya yakin
kita akan masuk neraka. Satu-satunya jawaban yang benar adalah karena kita
percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.
Berhenti berpikir bahwa
perbuatan kita yang membuat hidup kita kudus dan benar di mata Tuhan. Ganti
pikiran itu dengan, “Terima kasih Tuhan Yesus, darahMulah yang telah
membenarkan dan menguduskan hidup saya. Saya tidak layak, tetapi Engkau
melayakkan saya menjadi anak-Mu.”
Tuhan Yesus
memberkati kita semua. Salam dan doa kami.
Lagu Rohani: Tuhan So Pilih
Imamat 20:26 Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, Tuhan, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
BalasHapusImamat 20:26 Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, Tuhan, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
BalasHapusTuhan ingin kita hidup kudus. Dia ingin kita memisahkan diri dari dunia ini. Namun perlu kita mengerti, memisahkan diri yang dimaksud bukan menjadi eksklusif atau mengisolasi diri dari dunia. Memisahkan diri yang dimaksud adalah hidup memihak kepada Tuhan dan kebenaran-Nya. Ketika ada pilihan untuk mengikuti arus dunia, kita teguh berdiri di atas kebenaran.
BalasHapusImamat 20:26 Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, Tuhan, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku
BalasHapus(Aryo Hutasoit)
Amen,trimakasih Tuhan Yesusku karena Engkau telah melunasi segala utang dosa kami didalam nama Yesus kami bersyukur dan berterimakasih Amen
BalasHapusAmen Puji Tuhan Haleluya ππ
BalasHapusBerbicara tentang hidup kudus di dalam Tuhan berarti berbicara mengenai memisahkan hidup kita bagi Tuhan
BalasHapusHanya ada satu cara, yaitu dengan percaya kepada Yesus. Kita tidak bisa mengusahakan kekudusan, tetapi kita bisa dikuduskan oleh Yesus. Itu sebabnya Ibrani 10:10 mengatakan, “Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.”
BalasHapusKita percaya bahwa akibat dosa yang dilakukan Adam, seluruh dunia jatuh ke dalam dosa. Bahkan kita percaya bahwa setiap bayi yang lahir secara otomatis berdosa akibat pelanggaran Adam. Namun, kita sulit menerima kebenaran bahwa oleh ketaatan Satu orang, yaitu Yesus, kita semua dianugerahkan kebenaran dan kekudusan.
BalasHapusAmen Tuhan Yesus memberkati π
BalasHapusJika kita ingin hidup kudus dan tidak bercacat cela berdasarkan perbuatan, kita sudah terlambat. Karena semua orang pasti pernah berbuat salah di dalam hidupnya. Lalu, bagaimana caranya hidup tidak bercacat cela?
BalasHapusTidak ada hal yang benar dan kudus yang dapat manusia hasilkan tanpa tinggal di dalam Yesus dan kebenaran-Nya.
BalasHapusKalau perbuatan salah Adam dapat membuat seluruh dunia jatuh ke dalam dosa, artinya perbuatan benar Yesus dapat membuat semua orang dibenarkan dan dikuduskan. Roma 5:19 mencatatnya, “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”
BalasHapusKita dapat membaca beberapa janji Tuhan di Mazmur 34:15; Mazmur 37:25, 29, 39; Mazmur 92:12; Mazmur 97:11; Amsal 3:33; Amsal 10:6, 11, 28, 30; dan Amsal 11:8, 21, 30. Kalau kita sudah percaya kepada Yesus, kita dapat bersukacita, karena setiap kali kita membaca janji untuk orang benar, janji itu untuk kita.
BalasHapusItulah alasan mengapa Firman Tuhan menyebut orang percaya sebagai orang-orang kudus (Roma 1:7, Efesus 1:1, Efesus 4:12, Kolose 1:12, 2 Tesalonika 1:10), karena kita adalah orang-orang yang memisahkan diri dari dunia dan memilih hidup untuk Tuhan dan berdasarkan kebenaran-Nya. Kita ada di dunia, tetapi kita tidak turut dunia.
BalasHapusRoma 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
BalasHapusYesus tidak hanya menjanjikan masuk Sorga. Di dalam Yesus ada kelimpahan, kesehatan, kuasa, pemeliharaan, masa depan indah, kekuatan, pembenaran, dan kekudusan. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita mendapatkan segalanya, bukan hanya keselamatan.
BalasHapusKetika kita percaya kepada Yesus, kita mendapatkan segalanya, bukan hanya keselamatan.
BalasHapusMazmur 34:15; Mazmur 37:25, 29, 39; Mazmur 92:12; Mazmur 97:11; Amsal 3:33; Amsal 10:6, 11, 28, 30; dan Amsal 11:8, 21, 30.
BalasHapusMemisahkan diri yang dimaksud adalah hidup memihak kepada Tuhan dan kebenaran-Nya. Ketika ada pilihan untuk mengikuti arus dunia, kita teguh berdiri di atas kebenaran.
BalasHapusRoma 5:19 mencatatnya, “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”
BalasHapusTuhan ingin kita hidup kudus.
BalasHapusBerhenti berpikir bahwa perbuatan kita yang membuat hidup kita kudus dan benar di mata Tuhan. Ganti pikiran itu dengan, “Terima kasih Tuhan Yesus, darahMulah yang telah membenarkan dan menguduskan hidup saya. Saya tidak layak, tetapi Engkau melayakkan saya menjadi anak-Mu.”
BalasHapusberdoa dan membaca Alkitab
BalasHapusAmin
BalasHapusRoma 1:7, Efesus 1:1, Efesus 4:12, Kolose 1:12, 2 Tesalonika 1:10
BalasHapusTuhan ingin kita hidup kudus
BalasHapusDalam bahasa Ibrani, kata “kudus” (qadosh) memiliki arti terpisah atau tidak tercampur dengan yang lain.
BalasHapusAmin
BalasHapusIbrani 10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka
BalasHapusS'bab hidup saya berharga di mata Tuhan..π₯π₯π₯
BalasHapusTuhan ingin kita hidup kudus. Dia ingin kita memisahkan diri dari dunia ini. Namun perlu kita mengerti, memisahkan diri yang dimaksud bukan menjadi eksklusif atau mengisolasi diri dari dunia.
BalasHapusTuhan Yesus memberkati kita semua
BalasHapusSalam dan doa kami.
BalasHapusTerima kasih, Tuhan Yesus memberkatimu
BalasHapusAmen, hidup kudus dalam Tuhan dan menjauhi hal duniawi
BalasHapusAmen, Melakukan dan Percaya kepada Kebenaran Firman Tuhan yang menjadi jaminan keselamatan
BalasHapusHidup kudus,jika kita tidak kudus artinya kita lupa diri. Modal utama melayani adalah menyenangkan hati Tuhan dan hati manusia
BalasHapusDasar seorang pelayan adalah Menjaga Hidup Nya sesuai dengan keinginan dari Yesus Kristus. (Menjaga kekudusan Diri)
BalasHapusOrang yang mengenal kebenaran dan tidak jaga kekudusan adalah orang yang lupa diri..
BalasHapusBagaimana agar kita dapat menjadi orang yang tidak lupa diri? Dengan menjaga kekudusan. Sehingga di manapun kita berada kebenaran itu selalu di pancarkan
Untuk menjaga kekudusan kita jangan lupa diriπππ
BalasHapusImamat 20:26 Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, Tuhan, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku
BalasHapusDalam bahasa Ibrani, kata “kudus” (qadosh) memiliki arti terpisah atau tidak tercampur dengan yang lain.
BalasHapusMiracle Glory Pasaribu