TAKUT AKAN TUHAN - NEHEMIA PASARIBU | GPI PONDOK DAUD | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

TAKUT AKAN TUHAN, 
BUKAN KETAKUTAN AKAN TUHAN

Keluaran 20:20-21 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.” Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.

Gambaran “Takut akan TUHAN” pada ayat di atas bukanlah seperti seorang anak yang takut dihukum setelah ketahuan berbuat salah oleh ayahnya. Sikap seperti itu lebih tepat disebut ketakutan.

Firman Tuhan dalam 2 Timotius 1:7a jelas mengatakan, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan …” Jadi, jika kita ketakutan terhadap Tuhan, sudah jelas itu bukan sikap yang Tuhan ingin kita miliki. Bagi orang yang tidak percaya, takut akan Tuhan adalah takut kepada penghakiman Allah dan kematian kekal, yang merupakan pemisahan untuk selama-lamanya dari Allah (Lukas 12:5; Ibrani 10:31).

Lalu, apa yang Firman Tuhan maksud dengan “Takut akan Tuhan”?

Ada dua kata “takut” pada ayat atas. Kata takut yang pertama yang terdapat dalam kalimat “Janganlah TAKUT …” diterjemahkan dari bahasa Ibrani “Yare”. Kata “Yare” mengandung arti ketakutan, gemetar, atau merasa akan terjadi sesuatu yang mengerikan.

Sedangkan, kata “takut” dalam kalimat kedua, “… dengan maksud supaya TAKUT akan Dia ada padamu …” diterjemahkan dari kata “Yirah” dalam bahasa Ibrani. Meskipun kata “Yirah” memiliki akar kata yang sama dengan “Yare”, tetapi arti kedua kata ini berbeda. Kata “Yirah” diartikan takut karena hormat, kagum, dan terpesona. 

Rasa hormat dan takjub inilah arti dari “takut akan Tuhan” bagi orang-orang Kristen. Inilah faktor yang memotivasi kita untuk berserah pada sang Pencipta alam semesta. Rasa takut dari orang-orang percaya adalah rasa hormat kepada Allah. 

Ibrani 12:28-29 adalah gambaran yang baik untuk hal ini. “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.”

Mungkin kita dapat membayangkannya. Misalnya, jika suatu hari kita bertemu dengan Presiden Jokowi. Kira-kira, apakah kita akan gemetar ketakutan dan bersembunyi di toilet atau kita akan terdiam dan terpesona karena kita begitu mengagumi Sang Presiden?

Dua reaksi di atas, takut (Yirah) dan ketakutan (Yare), sangat ditentukan dari sejauh apa kita mengenal Pak Presiden.

Pada saat itu, Bangsa Israel mengira Tuhan adalah Pribadi yang sensitif dan pemarah. Bangsa Israel berpikir Tuhan ingin merencanakan hal yang buruk terhadap mereka. Pada ayat di atas, Musa berusaha meluruskan bahwa cara pandang Bangsa Israel terhadap Pribadi Tuhan itu keliru. 

Tuhan tidak menemui Bangsa Israel untuk menghukum, melainkan untuk membuat mereka terkagum dan terpesona (Yirah) kepada Pribadi-Nya. Tuhan ingin Bangsa Israel tahu bahwa Dia adalah Tuhan yang baik, yang ingin menuntun mereka ke Tanah Perjanjian untuk memberikan kepada mereka kehidupan yang jauh lebih baik dan masa depan yang jauh lebih indah.

Sungguh keliru jika kita mengira Tuhan adalah Pribadi yang menakutkan, yang menghukum, atau yang ingin mengambil yang baik dari kita. Tuhan tidak seperti itu. Sebaliknya, Dia adalah Pribadi yang penuh kasih, lemah lembut, murah hati, dan panjang sabar.

Takut akan Allah berarti memiliki rasa hormat hingga berdampak kepada cara hidup kita, yaitu rasa takut akan Allah, yang memahami betapa besar kebencian Allah terhadap dosa, dan takut akan penghakiman-Nya terhadap dosa – juga dalam hidup orang percaya. Ibrani 12:5-11 menggambarkan disiplin Allah bagi orang percaya.

Takut akan Allah adalah dasar bagi kita untuk mengikuti jalan-Nya, melayani Dia, dan, terutama, mengasihi Dia. Hal yang sama juga berlaku dalam hubungan kita dengan Allah.

Orang-percaya tidak merasa “ketakutan” kepada Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk merasa ketakutan kepadaNya. Kita memiliki janji-Nya bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (Roma 8:38-39). Kita memegang janji-Nya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau mengabaikan kita (Ibrani 13:5).

Mazmur 103:8 Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Sejak kecil kita mungkin sering mendengar, “Kalau kamu berbuat baik, Tuhan sayang kepadamu, tetapi kalau kamu jahat, Tuhan membenci dan akan menghukum kamu.” Dengan pemikiran itu, banyak orang Kristen bukan lagi hidup takut akan Tuhan, tetapi ketakutan terhadap Tuhan.

Ayat yang kita baca di atas mengungkapkan karakter atau sifat Tuhan yang kita sembah. Bahwa Dia adalah Tuhan yang penyayang, pengasih, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia. Dia bukan Tuhan yang suka menghukum, menghakimi, ataupun mengingat kesalahan-kesalahan kita.

Sejak pertama kali Tuhan menciptakan manusia, Dia sudah memutuskan untuk senantiasa mengasihi manusia sebagai anak-Nya. Dan sampai hari ini, komitmen-Nya tidak berubah.

Ketika kita sakit, kita perlu tahu bahwa Dia adalah Bapa yang menyembuhkan; ketika kita sedang kuatir, Dia memberikan kita damai sejahtera dan sukacita; dan ketika kita sedang merasa kesepian atau ditinggalkan, Dia senantiasa ada bersama-sama dengan kita. 

Tuhan selalu ada di setiap hidup kita. Yang menolong kita adalah Dia, yang menemani kita juga adalah Tuhan. Dalam kuasa-NYA kita tidak pernah sendiri. Tuhan Yesus adalah pribadi yang kita kagumi. Tuhan membela kita dan menjadi tempat yang aman di saat kita mengandalkan-NYA.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Komentar

  1. Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.”

    BalasHapus
  2. Tuhan selalu ada di setiap hidup kita. Yang menolong kita adalah Dia, yang menemani kita juga adalah Tuhan.

    BalasHapus
  3. Mazmur 103:8 Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Amenn

    BalasHapus
  4. Takut akan Allah berarti memiliki rasa hormat hingga berdampak kepada cara hidup kita, yaitu rasa takut akan Allah, yang memahami betapa besar kebencian Allah terhadap dosa, dan takut akan penghakiman-Nya terhadap dosa – juga dalam hidup orang percaya. (Asri)

    BalasHapus
  5. Tuhan selalu ada di setiap hidup kita. Yang menolong kita adalah Dia, yang menemani kita juga adalah Tuhan.
    (Rio)

    BalasHapus
  6. Amen,Selamat hari Minggu,kutak dapat jalan sendiri Tuhan tolonglah aku biarlah sinar terangMu menerangiku sebab kutak dapat jalan sendiri .

    BalasHapus
  7. Amin
    Takut akan Allah berarti memiliki rasa hormat hingga berdampak cara hidup kita,yaitu rasa takut akan Allah,yang memahami betapa besar kebenciaan Allah terhadap dosa,dan takut akan penghakiman–Nya terhadap dosa–juga dalam hidup orang percaya.GBU

    BalasHapus
  8. Sungguh keliru jika kita mengira Tuhan adalah Pribadi yang menakutkan, yang menghukum, atau yang ingin mengambil yang baik dari kita.

    BalasHapus
  9. Keluaran 20:20-21 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.” Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.

    (Debora Natalia)

    BalasHapus
  10. Keluaran 20:20-21 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.” Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.

    BalasHapus
  11. Keluaran 20:20-21 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.” Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.

    (Natalya Stefani L)

    BalasHapus
  12. Takut akan Allah adalah dasar bagi kita untuk mengikuti jalan-Nya, melayani Dia, dan, terutama, mengasihi Dia
    (Irfan Lumbantoruan)

    BalasHapus
  13. Takut akan Allah berarti memiliki rasa hormat hingga berdampak kepada cara hidup kita, yaitu rasa takut akan Allah
    (Beckham Smith Lumbantoruan)

    BalasHapus
  14. Tuhan membela kita dan menjadi tempat yang aman di saat kita mengandalkan-NYA.
    (Alfredo Pirlo Sihombing)

    BalasHapus
  15. Tuhan tidak seperti itu. Sebaliknya, Dia adalah Pribadi yang penuh kasih, lemah lembut, murah hati, dan panjang sabar.
    (Goodman Sihombing)

    BalasHapus
  16. Sungguh keliru jika kita mengira Tuhan adalah Pribadi yang menakutkan, yang menghukum, atau yang ingin mengambil yang baik dari kita.

    BalasHapus
  17. “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.” Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.
    Yolanda, XI

    BalasHapus
  18. Amen karena Tuhan selalu tetap ada dalam hidup kita

    BalasHapus
  19. merencanakan hal yang buruk terhadap mereka. Pada ayat di atas, Musa berusaha meluruskan bahwa cara pandang Bangsa Israel terhadap Pribadi Tuhan itu keliru.

    Miracle Glory Pasaribu

    BalasHapus
  20. Tuhan selalu ada di dalam hidup kita, Dia yang selalu menolong kita.
    (Nurhaida)

    BalasHapus
  21. Amen, Mazmur 103:8 Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

    BalasHapus
  22. Inilah faktor yang memotivasi kita untuk berserah pada sang Pencipta alam semesta. Rasa takut dari orang-orang percaya adalah rasa hormat kepada Allah.

    Haleluya Pasaribu

    BalasHapus

  23. Mempertahankan rasa itu:
    -Percaya -Berharap
    -Tenang -Rindu untuk
    -Sabar selalu
    -Setia bersama

    Tuhan
    -Jujur
    -Sukacita

    BalasHapus
  24. Tuhan membela kita dan menjadi tempat yang aman di saat kita mengandalkan-NYA.

    BalasHapus
  25. Dia senantiasa ada bersama-sama dengan kita.

    BalasHapus
  26. Keluaran 20:20-21 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.” Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada

    BalasHapus
  27. Mazmur 103:8 Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

    BalasHapus
  28. marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

    BalasHapus
  29. Keluaran 20:20-21 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.” Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.
    (Elisa Stefani Sihombing XI IPS 1)

    BalasHapus
  30. Rasa takut dari orang orang percaya adalah rasa hormat ke pada Allah
    (Juan marsel)

    BalasHapus
  31. Rasa hormat dan takjub inilah arti dari “takut akan Tuhan” bagi orang-orang Kristen. Inilah faktor yang memotivasi kita untuk berserah pada sang Pencipta alam semesta.

    BalasHapus

  32. Takut Tuhan adalah hal yang sangat luar biasa dalam kehidupan kita Dan mengubahkan setiap pribadi Dan Kamilah orang yang takut Dan tunduk kepada Tuhan. 😇

    BalasHapus
  33. Amen,Mazmur 103:8 Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

    BalasHapus
  34. Tuhan selalu ada di setiap hidup kita. Yang menolong kita adalah Dia, yang menemani kita juga adalah Tuhan

    BalasHapus
  35. Tuhan tidak seperti itu. Sebaliknya, Dia adalah Pribadi yang penuh kasih, lemah lembut, murah hati, dan panjang sabar.(Boy Jones Tamba )

    BalasHapus
  36. Tuhan tidak seperti itu. Sebaliknya, Dia adalah Pribadi yang penuh kasih, lemah lembut, murah hati, dan panjang sabar.

    BalasHapus
  37. Tuhan tidak seperti itu. Sebaliknya, Dia adalah Pribadi yang penuh kasih, lemah lembut, murah hati, dan panjang sabar.(beckham smith(

    BalasHapus
  38. Firman Tuhan dalam 2 Timotius 1:7a jelas mengatakan, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan …” Jadi, jika kita ketakutan terhadap Tuhan, sudah jelas itu bukan sikap yang Tuhan ingin kita miliki.

    BalasHapus
  39. Rasa hormat dan takjub inilah arti dari “takut akan Tuhan” bagi orang-orang Kristen.

    BalasHapus
  40. Ibrani 12:28-29 adalah gambaran yang baik untuk hal ini. “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.”

    BalasHapus
  41. Orang-percaya tidak merasa “ketakutan” kepada Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk merasa ketakutan kepadaNya. Kita memiliki janji-Nya bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (Roma 8:38-39). Kita memegang janji-Nya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau mengabaikan kita (Ibrani 13:5).

    BalasHapus
  42. Orang-percaya tidak merasa “ketakutan” kepada Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk merasa ketakutan kepadaNya. Kita memiliki janji-Nya bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (Roma 8:38-39). Kita memegang janji-Nya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau mengabaikan kita (Ibrani 13:5).
    (Jainal jeremia sihombing)

    BalasHapus

Posting Komentar