SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DI DALAM DIA YANG MEMBERI KEKUATAN KEPADAKU (FILIPI 4:13) - KHOTBAH ROHANI

Segala perkara dapat kutanggung 
di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. 
(Filipi 4:13) 

Penting sekali anak-anak Tuhan memiliki mental “saya bisa” ini di dalam mengerjakan segala sesuatu. Bisa bukan karena kita ingin memerlukan pembuktian diri, tetapi bisa karena kita memiliki Tuhan yang luar biasa. Bisa karena Tuhan tidak ingin kita memiliki mental seorang yang mudah menyerah. 

Saya pribadi percaya bahwa di dalam Kristus, kita benar-benar dapat menangung segala perkara. Bukan hanya sanggup dalam menanggung penderitaan atau kesedihan, tetapi juga sanggup dalam hal mengembangkan kapasitas kemampuan dan keahlian kita. 

Sebuah kutipan berlata: “Orang pintar kalah dari orang yang bertalenta. Orang yang bertalenta kalah dari orang yang cerdik. Orang cerdik kalah dari orang yang gigih.” Itu artinya, jika kita memiliki dan mengembangkan mental “saya bisa”, kita akan selalu keluar sebagai pemenang. 

Anggap saja kita pintar, penuh talenta, dan cerdik, tetapi pada satu titik tertentu kita mengatakan kepada diri kita, “Saya tidak sanggup lagi,” tentu kita akan berhenti dan meninggalkan semuanya. Sebaliknya, orang-orang bermental “saya bisa” mungkin tidak pintar, tidak bertalenta, dan tidak cerdik, tetapi mental “saya bisa” itu akan membuat mereka terus berusaha dan maju, perlahan tapi pasti, dan tidak mudah menyerah terhadap kondisi. 

Nama John Stephen Akhwari diingat sepanjang masa berkat berkat perjuangan ”heroik”-nya pada Olimpiade 1968 di Meksiko. Pelari maraton asal Tanzania ini tidak meraih medali apa pun di ajang olahraga dunia. Namun, semua kamera televisi mengarah kepadanya ketika dia mencapai garis finis. 

Akhwari mengalami kram hebat di tengah pertandingan, akibatnya dia tertubruk sejumlah pelari, dan jatuh dengan sendi lutut tergeser dan bahu yang sakit. Namun, dia tidak menyerah. Dia meneruskan lomba dengan lutut dibebat kain. Akhwari mencapai finis dengan kondisi terpicang-pincang saat medali akan dibagikan kepada para juara. 

Ketika kemudian ditanya seorang wartawan mengapa dia tetap meneruskan lari meski kondisi fisiknya tidak memungkinkan, Akhwari menjawab, ”Negara saya tidak mengirim saya terbang 10.000 mil jauhnya hanya untuk start berlari. Mereka mengirim saya untuk menyelesaikan lomba.”

Sungguh mental yang luar biasa! 

Kita perlu memiliki sikap seperti itu dalam hidup kita. Ya, banyak tantangan dan rintangan yang kita hadapi, tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk berhenti. Ya, ada penyesalan dan air mata yang kita alami, tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk menyerah. Seperti Akhwari, bebat lukanya dan berjalan lagi. Ada Tuhan yang senantiasa menyertai kita. Dia memulihkan dan mengangkat hidup kita.

Kalau kita kehilangan tim penyemangat kita, jangan takut, semangati diri kita sendiri. Seperti Daud yang kerap mengatakan, “Bangunlah, hai jiwaku!” Saya percaya, Tuhan dan para malaikat pun tidak lelah menyemangati kita. 

Tuhan memiliki rencana yang besar untuk hidup kita. Rencana Tuhan tidak gagal sekalipun kita gagal. Jangan biarkan situasi dan kondisi membuat kita larut dalam kegagalan kita. Bangkit dan berjalanlah lagi! 

Jika Musa menyerah, Laut Merah tidak akan terbelah dan Bangsa Israel masih diperbudak oleh Bangsa Mesir. Jika Daud menyerah, Goliat akan menghabiskan seluruh tentara Israel dan tidak akan ada kitab Mazmur yang begitu indah. Jika Yesus menyerah, kita masih hidup di dalam kutuk dan dosa.

Jangan pernah menyerah. Kesaksian kita melewati pergumulan dapat mengubahkan sejarah hidup seseorang di masa mendatang dan keteguhan iman kita saat dalam pergumulan dapat memberkati mereka yang tidak percaya kepada Yesus.

Ada tiga alasan yang membuat kita menolak untuk menyerah terhadap masalah dan tetap kuat menghadapi apa pun pergumulan hidup yang ada di hadapan kita: 

1. JANJI TUHAN KITA BERHASIL

Ini adalah alasan pertama kita menolak untuk menyerah terhadap situasi dan kondisi yang buruk, karena Tuhan menjanjikan kita berhasil. Janji Tuhan nyata dan terpercaya daripada situasi dan kondisi yang kita alami. Masalah yang kita hadapi hanyalah sementara, sedangkan janji Tuhan itu kekal. Itu sebabnya kita menolak untuk menyerah. 

2. TUHAN SENANTIASA MENYERTAI KITA

Ada Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. Roh yang gagah perkasa dan Roh yang lebih besar dari semua roh yang ada di dunia. Jika Tuhan senantiasa menyertai kita, mengapa kita harus menyerah, mengapa kita harus takut menghadapi raksasa atau badai. Bukankah raksasa takluk kepada-Nya dan badai tunduk pada perintah-Nya? 

3. KITA DICIPTAKAN LEBIH DARI PEMENANG

Jika kita menyatakan diri menyerah terhadap suatu masalah, itu artinya kita mengakui bahwa kita adalah orang yang kalah dan gagal. Padahal, kita tahu sekali Tuhan menciptakan kita, lebih dari pemenang. Tuhan tidak menciptakan kita untuk kalah dan gagal, melainkan untuk menang dan berhasil. Itulah identitas kita di dalam Kristus. 

Bilangan 14:9 Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka. 

Setiap kali menghadapi masalah, kita akan selalu diperhadapkan dua pilihan, HADAPI atau LARI? Keputusan kita atas dua pilihan itu sangat ditentukan dari cara kita memandang diri kita. 

Kalau kita melihat diri kita sebagai seorang yang tidak mampu, tidak bisa, dan tidak sanggup, sudah pasti kecenderungan kita adalah memilih LARI dari masalah. 

Sebaliknya, jika kita memandang diri kita adalah orang yang dikasihi Tuhan, berharga, dan memiliki kuasa nama Yesus, maka kecenderungan kita adalah HADAPI. 

Daud dan Saul menghadapi masalah yang sama, yaitu Goliat, tetapi kedua orang itu memiliki respons yang berbeda. Saul memilih lari, sedang Daud memilih menghadapi tantangan. 

Apakah kita pernah berusaha mengindari dari situasi yang sulit? Banyak orang memilih untuk lari ketika segala sesuatunya menantang. Mereka lari dari masalah, tanggung jawab, masa lalu, orang-orang yang tidak mereka sukai, dan dari semua yang membuat mereka tidak nyaman. 

Mungkin hari ini kita sedang mengalami hal di atas. Ijinkan saya meneguhkan kita bahwa lari bukanlah jalan untuk melihat kemenangan. Jika kita ingin melihat apa yang Tuhan telah sediakan bagi kita, kita perlu belajar untuk menghadapi tantangan-tantangan hidup. 

Firman Tuhan tidak mengatakan, “Teruslah menghindar sampai engkau melihat kemenangan.” Namun, Tuhan ingin kita berdiri teguh dan bersiap menghadapi apa pun yang ada di hadapan kita. 

Kabar baiknya, kita tidak perlu melakukan hal itu dengan kekuatan kita sendiri. Tuhan ada di pihak kita. Dia memperlengkapi kita dengan Roh-Nya yang kudus untuk menghadapi segala tantangan. Ketahuilah bahwa Tuhan ada untuk kita. Berdirilah teguh di dalam iman dan percayalah bahwa kemenangan adalah bagian kita di dalam Kristus Yesus. 

Apa yang Daud ucapkan sesaat sebelum mengalahkan Goliat? 1 Samuel 17:45, “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.” 

Perhatikan rahasia keberanian dan kemenangan Daud. Daud memandang dirinya sebagai orang yang dikasihi dan senantiasa disertai Tuhan. Daud tahu sekali siapa dirinya di mata Tuhan semesta alam. Sedangkan Saul berbeda, dia memandang dirinya sebagai orang yang kalah. Saul lupa bahwa dia diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan (Kejadian 1:26). 

Itu sebabnya respons kedua orang itu berbeda. Saya ingin mengingatkan kita semua agar memandang diri kita dengan benar, seperti Tuhan memandang kita. Supaya kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam segala situasi yang kita hadapi. 

Mazmur 20:6 Sekarang aku tahu, bahwa Tuhan memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. 

Terkadang masalah kita bukan kemampuan, kesempatan, atau koneksi, tetapi mental yang terlalu cepat menyerah. Saya belajar bahwa musuh terberat kesuksesan bukan kesalahan atau kegagalan, tetapi mental mudah menyerah.

Faktanya, semua orang yang sukses, dalam satu titik di hidupnya, pernah mengalami kegagalan atau melakukan kesalahan. Hanya saja mereka tidak menyerah. Mereka memilih bangkit dan kembali berjalan. 

Kita pernah melakukan kesalahan dan kegagalan di dalam hidup ini, tetapi kita menolak untuk menyerah. Memang tidak mudah bangkit dari kegagalan, tetapi hal itu bukan tidak mungkin. 

Tuhan, Sang Pemberi Kemenangan, senantiasa ada bersama-sama kita. Ketika kita jatuh atau gagal, tangan-Nya memeluk dengan penuh kasih dan mengangkat kita kembali. 

Mungkin hari ini kita sedang berada di tempat terendah di dalam hidup kita. Mungkin kita baru saja melakukan sebuah kesalahan fatal. Mungkin sakit, berat, dan penuh air mata, tetapi jangan menyerah! Bangkit lagi. Berjalan lagi. 

Saya berdoa agar setiap kaki dikuatkan dan setiap hati diteguhkan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. 

Segala perkara dapat kutanggung

Di dalam Dia yang memberi kekuatan

Tuhan Yesus penolong dan sahabat

Tetap percaya Tuhan setia

LAGU ROHANI FAVORIT

Komentar

  1. Segala perkara dapat kutanggung

    Di dalam Dia yang memberi kekuatan

    Tuhan Yesus penolong dan sahabat

    Tetap percaya Tuhan setia

    BalasHapus
  2. memiliki mental “saya bisa” ini di dalam mengerjakan segala sesuatu

    BalasHapus
  3. Mungkin hari ini kita sedang berada di tempat terendah di dalam hidup kita. Mungkin kita baru saja melakukan sebuah kesalahan fatal. Mungkin sakit, berat, dan penuh air mata, tetapi jangan menyerah! Bangkit lagi. Berjalan lagi.

    BalasHapus

  4. tidak mudah menyerah terhadap kondisi.

    BalasHapus
  5. Tuhan Yesus memberkati
    Happy Sunday

    BalasHapus

  6. bisa karena kita memiliki Tuhan yang luar biasa.

    BalasHapus

  7. Tuhan memiliki rencana yang besar untuk hidup kita. Rencana Tuhan tidak gagal sekalipun kita gagal.

    BalasHapus
  8. Happy Sunday, haleluya.
    Terus mengandalkan Tuhan. Apapun yang terjadi kita dapat lalui bersama Tuhan Yesus 😁.
    Tuhan Yesus memberkati 😇

    BalasHapus
  9. FirmanNya menguatkanku untuk melakukan segala hal yang sesuai dengan Kebenaran Firman Nya

    BalasHapus
  10. amenn, janji Tuhan tak pernah gagal

    BalasHapus
  11. Amin, Selamat hari minggu good People♥
    Tuhan Yesus Memberkati♥

    BalasHapus
  12. Sungguh mental yang luar biasa!

    BalasHapus
  13. Kalau kita kehilangan tim penyemangat kita, jangan takut, semangati diri kita sendiri. Seperti Daud yang kerap mengatakan, “Bangunlah, hai jiwaku!” Saya percaya, Tuhan dan para malaikat pun tidak lelah menyemangati kita.

    BalasHapus
  14. Ada Tuhan yang senantiasa menyertai kita. Dia memulihkan dan mengangkat hidup kita.

    BalasHapus

  15. Mazmur 20:6 Sekarang aku tahu, bahwa Tuhan memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. Amin

    BalasHapus
  16. Hanya Tuhan Yesus sumber segala berkat bagi kita

    BalasHapus

  17. anak-anak Tuhan memiliki mental “saya bisa” ini di dalam mengerjakan segala sesuatu.

    BalasHapus

  18. Jangan pernah menyerah. Kesaksian kita melewati pergumulan dapat mengubahkan sejarah hidup seseorang di masa mendatang dan keteguhan iman kita saat dalam pergumulan dapat memberkati mereka yang tidak percaya kepada Yesus.

    BalasHapus
  19. Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

    BalasHapus
  20. Bisa bukan karena kita ingin memerlukan pembuktian diri, tetapi bisa karena kita memiliki Tuhan yang luar biasa

    BalasHapus
  21. Segala perkara dapat kutanggung
    di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
    (Filipi 4:13)

    BalasHapus
  22. Bukan hanya sanggup dalam menanggung penderitaan atau kesedihan, tetapi juga sanggup dalam hal mengembangkan kapasitas kemampuan dan keahlian kita.

    BalasHapus
  23. Anggap saja kita pintar, penuh talenta, dan cerdik, tetapi pada satu titik tertentu kita mengatakan kepada diri kita, “Saya tidak sanggup lagi,” tentu kita akan berhenti dan meninggalkan semuanya. Sebaliknya, orang-orang bermental “saya bisa” mungkin tidak pintar, tidak bertalenta, dan tidak cerdik, tetapi mental “saya bisa” itu akan membuat mereka terus berusaha dan maju, perlahan tapi pasti, dan tidak mudah menyerah terhadap kondisi.

    BalasHapus
  24. SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DI DALAM DIA YANG MEMBERI KEKUATAN KEPADAKU (FILIPI 4:13) - KHOTBAH ROHANI

    BalasHapus
  25. Kita perlu memiliki sikap seperti itu dalam hidup kita. Ya, banyak tantangan dan rintangan yang kita hadapi, tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk berhenti. Ya, ada penyesalan dan air mata yang kita alami, tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk menyerah. Seperti Akhwari, bebat lukanya dan berjalan lagi. Ada Tuhan yang senantiasa menyertai kita. Dia memulihkan dan mengangkat hidup kita.

    BalasHapus

  26. kita benar-benar dapat menangung segala perkara. Bukan hanya sanggup dalam menanggung penderitaan atau kesedihan, tetapi juga sanggup dalam hal mengembangkan kapasitas kemampuan dan keahlian kita.

    BalasHapus
  27. percaya bahwa di dalam Kristus, kita benar-benar dapat menangung segala perkara

    BalasHapus

Posting Komentar