HIDUP BARU (Menang dari dosa, bukan untuk berbuat dosa) - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

  

Karya penebusan dosa yang telah Yesus lakukan di atas kayu salib bukanlah alasan agar kita dapat bebas berbuat dosa. Jangan biarkan kehidupan kita yang baru di dalam Yesus diisi dengan masa lalu yang buruk. Yang lalu biarlah berlalu, sesungguhnya yang baru telah tiba. 

2 Korintus 5:17  "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus,  ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru  sudah datang." 

Ketika kita mengalami KELAHIRAN BARU, ada ROH yang BARU di dalam diri kita. ROH yang serupa dengan KRISTUS. ROH yang membuat kita dapat memanggil DIA. “Abba, Bapa.”  Lalu ke mana yang lama?   Yang lama sudah turut disalibkan  bersama dengan Kristus di atas kayu salib (Roma 6:6). 

1 Korintus 11:24-25  Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah- mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu;  perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”. 

Yang terpenting dalam perjamuan bukanlah melakukan perjamuannya, melainkan Mengingat YESUS dan Pengorbanan-NYA. Ketika melakukan perjamuan, YESUS ingin mata kita tertuju kepada karya  penebusan-NYA di atas kayu salib. 

Yesus ingin hati kita yakin bahwa semua kutuk, hukuman, kemiskinan, dan sakit penyakit kita telah ditanggung dan dibayar lunas. 

Setiap kali kita memakan roti, kita mengingat bahwa seharusnya tubuh kita yang dicabik, ditelanjangi, dihukum, disiksa, dan disalibkan tetapi YESUS telah menggantikan kita, sehingga kita tidak perlu melewati penghukuman dan penghakiman selamanya. 

Saat kita meminum anggur, kita mengingat bahwa Darah YESUS telah ditumpahkan untuk Menguduskan kita senantiasa, sehingga kita dijadikan Anak kesayangan-NYA yang senantia salayak menerima segala Kebaikan dan Kemurahan-NYA. 

Tujuan dari Perjamuan Kudus bukan mengingat dosa atau kesalahan, melainkan mengingat Kasih, Pengampunan, dan Pengorbanan YESUS. 

kita memang tidak layak, kita seharusnya dihukum, itu sebabnya setiap kali kita melakukan Perjamuan Kudus, kita perlu mengingat kembali bahwa kita yang tidak layak ini telah Dilayakan, Dikuduskan, Dibenarkan, Dicintai, dan Dikasihi oleh Sang Penebus. 

1 Korintus 11:27-29  Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. 

Bahwa semua orang yang percaya kepada YESUS layak untuk melakukan Perjamuan Kudus. Bukan karena kita layak, tetapi karena Darah YESUS telah Melayakkan kita. 

Ayat di atas berbicara mengenai orang-orang yang tidak layak menerima perjamuan dikarenakan mereka tidak mengakui “tubuh” dan “darah” Yesus, bukan karena perbuatan dosa yang mereka lakukan. Atau sederhananya, orang-orang itu menolak karya penebusan Kristus di atas kayu salib. 

Jika kita hidup terikat di dalam dosa, kita membutuhkan Perjamuan Kudus untuk mengingatkan diri kita betapa YESUS sangat Mengasihi kita. Bahwa Dia rela memberikan Diri-Nya menggantikan kita di atas kayu salib supaya kita dapat menikmati segala yang baik yang TUHAN sediakan. 

Melalui Perjamuan Kudus, kita kembali mengingat YESUS telah Menang atas kuasa dosa, maut, kemiskinan, kebodohan, dan oleh bilur-bilur-Nya kita telah disembuhkan. 

Melalui darah-Nya, kita dilayakkan menerima perjamuan. Jangan biarkan iblis menyakinkan kita untuk menjauh dari perjamuan kudus, jangan biarkan iblis membuat kita merasa tertuduh setiap kali kita mengadakan perjamuan kudus. 

Ibrani 10:10  "bahwa kita telah dikuduskan, disucikan, dan dilayakkan sekali untuk selamanya oleh darah Yesus." 

Salah satu tujuan dari kematian Kristus adalah untuk memperdamaikan kita dengan Bapa di Sorga. Tubuh YESUS yang dipecahkan dan darah-Nya yang ditumpahkan membuat segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. 

Kita, yang sebelumnya tidak layak, dilayakkan. Kita, yang sebelumnya jauh dari TUHAN akibat dosa, sekarang Dipersatukan dalam sebuah Persekutuan Kasih. Kita, yang tidak benar dan tidak kudus, kini dipandang Benar dan Kudus oleh Bapa Sorgawi. 

Ketika kita mengakui Tubuh dan Darah YESUS, dan kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN dan Juruselamat, saat itu juga kita ditempatkan atau dipandang Kudus dan tidak bercacat cela di hadapan Bapa Sorgawi.

Bapa tidak lagi memandang kita sebagai orang berdosa, melainkan sebagai anak kesayangan-Nya. Bapa tidak lagi melihat kita sebagai seteru-Nya, melainkan sebagai sahabat-Nya. 

Apa yang telah YESUS lakukan bagi kita 2000 tahun lalu. YESUS memberikan Diri-Nya supaya kita yang seharusnya dihukum diselamatkan dan yang seharusnya mati karena dosa dan pelanggaran dapat menikmati semua yang baik yang Dia sediakan. 

Dia sudah Mengorbankan Nyawa-Nya dan Menanggung semua yang buruk agar kita HIDUP BARU (Hidup dalam Anugerah). 

PERJAMUAN KUDUS: 

Setiap kali kita melakukan Perjamuan Kudus, ingatlah bahwa roti yang kita makan adalah lambang dari tubuh YESUS yang dihancurkan dan diremukkan, supaya kita tidak lagi dikutuk dan dihukum akibat dosa dan pelanggaran kita.

Anggur yang kita minum adalah lambang dari Darah YESUS yang ditumpahkan, supaya kita yang budak dijadikan anak, dan kita yang terkutuk, memiliki kehidupan yang sehat dan diberkati.

Komentar

  1. Karya penebusan dosa yang telah Yesus lakukan di atas kayu salib bukanlah alasan agar kita dapat bebas berbuat dosa. Jangan biarkan kehidupan kita yang baru di dalam Yesus diisi dengan masa lalu yang buruk. Yang lalu biarlah berlalu, sesungguhnya yang baru telah tiba.

    BalasHapus
  2. Menng dari dosa bukan untuk berbuat dosa

    BalasHapus
  3. Dia sudah Mengorbankan Nyawa-Nya dan Menanggung semua yang buruk agar kita HIDUP BARU (Hidup dalam Anugerah).

    BalasHapus
  4. Yesus ingin hati kita yakin bahwa semua kutuk, hukuman, kemiskinan, dan sakit penyakit kita telah ditanggung dan dibayar lunas.

    BalasHapus
  5. HIDUP BARU (Menang dari dosa, bukan untuk berbuat dosa) | RENUNGAN ROHANI

    BalasHapus

  6. 1 Korintus 11:24-25 Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah- mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”.

    BalasHapus
  7. Yang terpenting dalam perjamuan bukanlah melakukan perjamuannya, melainkan Mengingat YESUS dan Pengorbanan-NYA. Ketika melakukan perjamuan, YESUS ingin mata kita tertuju kepada karya penebusan-NYA di atas kayu salib.

    BalasHapus
  8. Ketika kita mengalami KELAHIRAN BARU, ada ROH yang BARU di dalam diri kita. ROH yang serupa dengan KRISTUS. ROH yang membuat kita dapat memanggil DIA. “Abba, Bapa.” Lalu ke mana yang lama? Yang lama sudah turut disalibkan bersama dengan Kristus di atas kayu salib (Roma 6:6).

    BalasHapus

Posting Komentar