BENARKAH MAKAN DARAH DILARANG ALKITAB - ALKITAB MENJAWAB

 

BENARKAH MAKAN DARAH DILARANG?

 ALKITAB MENJAWAB!

Apa yang tertulis dalam "HUKUM TAURAT" sebagian bersifat lahiriah. Hukum ini menjadi "faktor pendisiplinan" bagi Umat Pilihan Tuhan (bani Israel). Dalam Perjanjian Baru hal lahiriah telah digantikan dengan hal yang rohaniah. Akan tetapi hal lahiriah ini juga masih diperdebatkan pada masa rasul, hal itu terjadi karena budaya dan adat istiadat Yahudi masih sangat kental pada masa itu.

Kekristenan bukanlah seperangkat kode etik, peraturan boleh/tidak boleh, atau filosofi hidup. Kekristenan sejati bersifat rohaniah (saya rasa ini sudah tidak asing lagi didengar), bukan lahiriah. Kekristenan adalah hubungan yang begitu erat antara Allah dan manusia, sebagaimana Bapa terhadap anak-anaknya. Sebagai umat percaya kita dipanggil untuk hidup dalam kemerdekaan dengan hati nurani yang bebas dari penghukuman. Kita tidak perlu lagi sibuk dengan urusan membedakan apa yang boleh/tidak boleh dengan cara sebagaimana orang Yahudi sibuk melaksanakan Taurat secara lahiriah. 

Ada beberapa larangan dan peraturan yang ditetapkan, tapi apakah kita harus percaya begitu saja tanpa mengerti apa makna dan tujuannya. Mengharamkan boleh saja tapi harus tahu pasti tujuannya dan ujilah berdasarkan Alkitab. Banyak dari kita melakukan segala sesuatu demi Tuhan. Dan akan munafik namanya kalau kita tidak mengetahui apa dasar dan tujuan hal-hal yang kita perbuat. Jangan asal ikut-ikutan saja sebab bisa jadi akan fatal akibatnya.

Tema dari pembahasan kita ini diambil dari EFESUS 5:10 "ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan". Menjadi murid Yesus bukan sekedar taat akan peraturan, karena Tuhan Yesus lebih menitik-beratkan bahwa apapun yang kita lakukan adalah karena kita benar-benar mengasihiNya. Sebagai murid Yesus yang sudah ditebus. Sebaiknya kita tidak terlalu mempermasalahkan haram dan halal-nya makanan dan jangan melakukannya hanya sekedar menaati peraturan. Kita adalah orang-orang yang merdeka. 

A.   LARANGAN MAKAN DARAH - Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru terdapat ayat yang melarang makan darah: Kejadian 9:4 Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan. Juga dalam Imamat 3:17, Imamat 7:26, Imamat 19:26, Ulangan 12:23, Ulangan 15:23.

Kisah Para Rasul 15:20 - Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. ... 15:29; 21:25.

B.   TIDAK SEMUA MAKANAN ITU HALAL? Tetapi bagaimana dengan penjelasan Yesus sendiri pada: Markus 7:15 Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya. Mungkin ada diantara kita yang sulit memahami Markus 7:15 karena dalam bagian lain Perjanjian Baru ada "larangan makan darah" dalam Kisah 15:20,29 dan 21:25. Namun, betulkah ayat-ayat dalam Kisah Rasul ini melarang orang Kristen makan darah sampai sekarang ini?                                 

Mari kita mempelajari text dan konteks tersebut, sebagai berikut:

Kisah 15:20 LAI TB, Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. 15:29 LAI TB, Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah,selamat. 21:25 LAI TB, Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan keputusan-keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.

Latar belakang dari ayat tsb. adalah pertentangan antara Paulus dan Barnabas di satu pihak dengan orang-orang Yahudi Kristen di pihak lain. Kisah 15:1-2: Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan". Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Hal tsb. akhirnya menyebabkan terjadinya sidang gereja Yerusalem. Dan dalam perundingan untuk memutuskan siapa yang benar, Yakobus lalu memberikan pandangannya (yang nantinya diterima sebagai keputusan sidang). Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, yang telah diketahui dari sejak semula. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah, tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat".

Inti dari pandangan Yakobus tersebut adalah:

       i.            Ia mendukung Petrus dengan ayat-ayat Kitab Suci PL. Ayat 15-18 kutipan Amos 9:11-12 (tidak dikutip kata per kata), yang menubuatkan bahwa orang-orang non-Yahudi akan menjadi milik Tuhan.

     ii.            Ayat 19: ia beranggapan bahwa mereka tidak boleh memberikan kesulitan kepada orang-orang non Yahudi yang menjadi Kristen (dengan mengharuskan sunat, dsb). Ini sejalan dengan kata-kata Petrus dalam sidang yang sama, Kisah 15:10, "Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?"

  iii.            Ayat 20-21: ia mengusulkan adanya larangan terhadap 4 hal, yaitu (1) makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, (2) percabulan, (3) daging binatang yang mati dicekik, dan (4) darah. Satu hal yang harus diperhatikan adalah: ITU BUKAN SYARAT KESELAMATAN, TETAPI HANYA MERUPAKAN 'PERBUATAN BAIK' (ayat 29b).

Bandingkan. Kisah 15:29, "Kamu harus menjauhkan diri dari (1) makanan yang dipersembahkan kepada berhala, (2) dari darah, (3) dari daging binatang yang mati dicekik dan (3) dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu BERBUAT BAIK. Sekianlah, selamat".             Mengapa ia memilih 4 hal-hal tsb?

a.     Percabulan: ini sesuatu yang umum bagi orang non Yahudi karena sering berhubungan dengan agama kafir sehingga dianggap tidak dosa. Karena itu, hal ini membutuhkan penyorotan khusus.

b.     Larangan untuk makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, binatang yang mati lemas/dicekik, dan darah. Mengapa ini dilarang? Alasannya ada dalam Kisah 15:21 "Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat". Pemberitaan dan pembacaan secara terus menerus dari hukum Taurat, yang jelas mencakup larangan makan darah dsb. ini, menyebabkan orang-orang Yahudi jijik dengan perbuatan itu (makan darah, dsb). Orang-orang Yahudi Kristen membutuhkan suatu proses untuk bisa mengerti dan menerima bahwa aturan Taurat itu sudah dihapuskan. Sebelum hal ini bisa terjadi, mereka tetap akan jijik terhadap orang-orang yang makan hal-hal tersebut. Supaya ada hubungan yang baik antara Yahudi dan non Yahudi, maka orang non Yahudi sebaiknya tidak makan apa yang menjijikkan bagi orang Yahudi.

Syarat-syarat yang ditetapkan tsb. adalah berkaitan dengan pergaulan sosial yang terutama mengenai hukum tentang makanan, yang mudah menjadikan hal tesebut suatu batu sandungan bagi orang-orang kalangan Yahudi yang masih berpegang teguh kepada peraturan Taurat. Jadi jelas bahwa larangan ini hanya berlaku untuk situasi dan kondisi itu saja, dan tidak berlaku untuk kita di sini pada jaman ini. Saya pribadi mempunyai pandangan bahwa pada jaman sekarang larangan makan darah itu sudah tidak berlaku. Tetapi jika ada orang yang berpendapat bahwa ia tidak boleh makan darah, maka memang sebaiknya ia tidak makan. Bandingkan: Roma 14:14 Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.

14:22 Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. 

14:23 Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.

Baiklah saudara/i, segala sesuatu yang kamu lakukan dalam ibadah hendaknya perlu dimengerti manfaat dan tujuannya agar semua yang anda lakukan untuk Tuhan berkenan dihadapan-Nya.

http://ibnsilalahiraja.typepad.com/blog/2012/09/larangan-makan-darah

Bolehkah orang Kristen makan darah?

          Agaknya pertanyaan ini sudah sangat sering diajukan di kalangan kekristenan, yaitu bolehkah orang Kristen makan darah? Mengingat dalam Perjanjian Lama dengan sangat tegas dinyatakan bahwa bangsa Israel dilarang untuk makan darah. Yang menjadi pertanyaan ialah, apakah larangan tersebut tetap masih berlaku bagi kekristenan di zaman Perjanjian Baru seperti sekarang ini?

Bolehkah orang Kristen makan darah?

          Untuk menjawab pertanyaan ini, maka yang terlebih dahulu harus dimengerti ialah alasan mengapa Allah melarang bangsa Israel untuk memakan darah, sebagaimana yang tertulis dalam Imamat 7:26-27, 17:12, 14, dsb. Jika pertanyaan mendasar tersebut telah terjawab maka akan lebih mudah memahami implikasi bagi kekristenan di masa sekarang ini. Perlu diingat bahwa Allah melarang bangsa Israel memakan darah dilandaskan pada tata cara ibadah umat Israel kepada Allah. Pada zaman PL kesalahan bangsa Israel harus ditebus dengan cara menumpangkan tangan ke atas kepala hewan yang akan dikurbankan (dengan demikian kesalahan bangsa Israel dipindahkan pada hewan yang dikurbankan), dan kemudian hewan tersebut disembelih. Hal ini menjadi jelas, mengapa Allah melarang bangsa Israel untuk memakan darah, sebab darah merupakan sarana pendamaian umat Allah dengan Allah. Jika demikian, bagaimana dengan orang Kristen?

          Agaknya kita semua sudah mengetahui bahwa kita sebagai orang Kristen didamaikan dengan Allah tidak lagi lewat perantaraan darah hewan yang dikurbankan, tetapi melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Kemudian yang juga tidak dapat dilupakan ialah pernyataan Yesus sendiri tentang apa yang menajiskan manusia sebagaimana yang tercantum dalam Markus 7:15, bahkan penginjil Markus menambahkan keterangan untuk memperjelas apa yang disampaikan oleh Yesus, dalam Markus 7:19b, ditulis, “Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal”. Hal ini agaknya menjadi cukup jelas bagi kita bahwa sesungguhnya larangan untuk memakan darah tidak lagi “berlaku” bagi kekristenan. Sehingga tidak lagi perlu diperdebatkan apakah orang K boleh makan darah atau tidak.

http://pieteralexanderberhitu90.blogspot.co.id/2013/02/bolehkah-orang-kristen-makan-darah.html    diakses 18 oktober 2015.

Orang Batak makan darah? Tidak! Orang Batak makan makanan yang dimasak dengan darah (dari binatang yang dipotong itu).

Orang Jawa menampung “darah ayam” ketika ayam dipotong, diberi “bumbu” dan dimasak/goreng menjadi MARUS dimakan, bagus untuk & sebagai “penambah darah”.

Renungan alkitab oleh Jacky supit

Kamis, 30 April 2015 à Bolehkah Orang Kristen Makan Darah?

Banyak orang Kristen sampai sekarang ragu-ragu dan tidak mengerti dengan pasti apakah orang K boleh makan darah atau tidak? Nats di KPR 15 menjadi alasan untuk orang K tidak boleh makan darah khususnya ayat 29. Jika dibaca dengan teliti seluruh pasal ini, kita akan mengerti bahwa peraturan tersebut adalah yang dibuat dan diputuskan oleh para tetua gereja mula-mula di Yerusalem untuk menjaga ketertiban dan tradisi orang Israel selama ini bahwa mereka dilarang untuk memakan darah sejak dahulu (Kej.9:4).

Sejak Perjanjian Baru, zaman kasih karunia, semua kuk tersebut sudah dipatahkan oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib. Kita tidak lagi terpaku kepada Hukum Taurat agar kita selamat. Kita selamat benar-benar hanyalah oleh kasih karunia Allah semata, sehingga kita yang begitu kotor dan hina penuh dosa bisa selamat oleh darahNya yang tercurah di atas kayu salib.

Roma 14:17 menegaskan bahwa Kerajaan Sorga itu bukanlah masalah makanan atau minuman. Keselamatan kita tidak kita dapatkan karena kita tidak memakan darah, tetapi keselamatan kita, kita dapatkan karena iman kita kepada Yesus Kristus.

v Jadi bolehkah kita makan darah? Boleh.

v Tetapi ingat tidak segala sesuatu baik.

v Kita boleh makan babi, padahal zaman Perjanjian Lama tidak boleh.

v Tetapi apakah setelah sekarang boleh makan babi kemudian kita boleh makan sesukanya? Tidak.

v Kita harus berhikmat supaya tidak terkena kolesterol.

v Jika kita sedang berada di tengah-tengah saudara-saudara kita yang masih berpikir bahwa tidak boleh makan darah, ya sudah jangan makan.

v Supaya jangan menimbulkan syak di dalam hati mereka dan menimbulkan kegoyahan iman di hati mereka yang belum mengerti.

v Hendaklah kita selalu memakai hikmat.

v Jangan menjadi batu sandungan untuk orang lain. Ini yang paling utama (Ro.14:13).

http://gbikarawang.blogspot.co.id/2015/04/bolehkah-orang-kristen-makan-darah.html                             

 Apa kata Alkitab tentang transfusi darah?

Alkitab melarang kita makan darah. Jadi, kita tidak boleh memasukkan darah utuh atau komponen-komponen utamanya ke dalam tubuh kita, dalam bentuk makanan maupun transfusi. Perhatikan ayat-ayat berikut:

·         Kejadian 9:4. Setelah Air Bah, Allah mengizinkan Nuh dan keluarganya makan daging binatang. Namun, Allah melarang mereka memakan darahnya. Allah memberi tahu Nuh, ”Hanya daging dengan jiwanya—darahnya—jangan dimakan”. Perintah ini berlaku bagi semua manusia sejak saat itu karena semua orang adalah keturunan Nuh.

·         Imamat 17:14. ”Kamu tidak boleh makan darah segala jenis makhluk, sebab jiwa dari segala jenis makhluk adalah darahnya. Siapa pun yang memakannya harus dimusnahkan”. Dalam pandangan Allah, jiwa, atau kehidupan, ada dalam darah dan itu adalah milik-Nya. Walaupun diberikan hanya kepada bangsa Israel, perintah itu menunjukkan bahwa Allah memandang serius larangan makan darah.

·         Kisah 15:20. ’Jauhkan diri dari darah’. Perintah yang Allah berikan bagi Nuh juga Ia berikan bagi orang Kristen. Sejarah menunjukkan bahwa orang Kristen masa awal menolak untuk mengonsumsi darah atau bahkan menggunakannya demi alasan medis.

Mengapa Allah memerintahkan kita untuk menjauhkan diri dari darah?

Secara medis, ada berbagai alasan yang kuat untuk menolak transfusi darah. Namun yang lebih penting, Allah memerintahkan kita agar menjauhkan diri dari darah karena darah melambangkan sesuatu yang suci bagi Dia.—Imamat 17:11; Kolose 1:20.

http://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/pandangan-alkitab-tentang-transfusi-darah/               


Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa Tidak Menerima Transfusi Darah?
Kesalahpahaman umum

Mitos: Saksi-Saksi Yehuwa tidak percaya akan pengobatan atau perawatan medis.

Fakta: Kami mengupayakan perawatan medis terbaik untuk kami sendiri dan keluarga kami. Ketika mengalami problem kesehatan, kami pergi ke dokter yang punya keahlian untuk menyediakan pengobatan dan pembedahan tanpa darah. Kami menghargai kemajuan yang telah dibuat dalam bidang medis. Malah, perawatan nondarah yang dikembangkan untuk menolong pasien Saksi Yehovah kini digunakan untuk manfaat seluruh masyarakat. Di banyak negeri, pasien mana pun sekarang bisa memilih untuk menghindari resiko transfusi darah, seperti penyakit yang menular lewat darah, reaksi sistem kekebalan tubuh, dan kekeliruan manusia.

Mitos: Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa iman akan menyembuhkan penyakit seseorang.

Fakta: Kami tidak mempraktekkan penyembuhan iman.

Mitos: Jika tidak menggunakan transfusi darah, biayanya bisa sangat mahal.

Fakta: Perawatan medis yang tidak menggunakan transfusi darah lebih ekonomis.

Mitos: Banyak Saksi, termasuk anak-anak, meninggal tiap tahun akibat menolak transfusi darah.

Fakta: Pernyataan ini sama sekali tidak berdasar. Para dokter bedah sering melakukan prosedur rumit, seperti operasi jantung, pembedahan ortopedis, dan transplantasi organ, tanpa transfusi darah. Para pasien, termasuk anak-anak, yang tidak menerima transfusi biasanya pemulihannya sama atau lebih baik daripada mereka yang menerimanya. Lagi pula, tidak ada yang bisa memastikan bahwa seorang pasien akan mati karena menolak darah atau akan tetap hidup karena menerimanya.

Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa tidak menerima transfusi darah?

Ini soal kepercayaan agama, bukan soal medis. Perjanjian Lama dan Baru dengan jelas memerintahkan kita untuk tidak menggunakan darah. (Kejadian 9:4; Imamat 17:10; Ulangan 12:23; Kisah 15:28, 29) Juga, bagi Allah, darah melambangkan kehidupan. (Imamat 17:14) Jadi, kami menghindari darah bukan hanya karena taat kepada Allah melainkan juga respek kami kepada-Nya sebagai Sang Pemberi kehidupan.

Sudut pandang yang berubah

Pembedahan yang rumit bisa sukses tanpa transfusi darah

Komunitas medis pernah memandang strategi untuk menghindari transfusi, juga disebut pengobatan nondarah, sebagai hal yang ekstrim, bahkan bunuh diri, tetapi ini telah berubah beberapa tahun belakangan. Misalnya, pada 2004, sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal pendidikan medis menyatakan bahwa ”banyak dari teknik yang dikembangkan untuk digunakan pada pasien Saksi Yehuwa akan menjadi praktek standar beberapa tahun ke depan”. Pada 2010, sebuah artikel di jurnal Heart, Lung and Circulation mengatakan bahwa ”pembedahan nondarah sebaiknya tidak hanya digunakan untuk S[aksi-]S[aksi] Y[ehuwa] tetapi sebaiknya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktek pembedahan sehari-hari”. Ribuan dokter di seluruh dunia kini menggunakan teknik konservasi darah untuk melakukan pembedahan yang rumit tanpa transfusi. Alternatif transfusi darah seperti itu digunakan bahkan di negara-negara berkembang dan diminta oleh banyak pasien non-Saksi.

http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/saksi-saksi-yehuwa-mengapa-tidak-transfusi-darah/                181015

Imamat 17

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Imamat 17 adalah bagian dari Kitab Imamat dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.

Teks

  • Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
  • Pasal ini terdiri dari 16 ayat.
  • Berisi peraturan mengenai tempat menyembelih dan mempersembahkan korban serta larangan tentang makan darah atau bangkai.

Struktur

  • Imamat 17:1-9 = Tempat menyembelih dan mempersembahkan korban
  • Imamat 17:10-16 = Larangan tentang makan darah atau bangkai

Ayat 11

Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

Ayat 11 ini memberikan alasan bagi penumpahan darah binatang yang dikorbankan, dan maknanya bagi pendamaian. Darah binatang itu disamakan dengan nyawanya (Imamat 17:14); jadi, darah itu mengadakan pendamaian bagi dosa manusia itu dengan mengorbankan nyawa. Dengan kata lain, manusia tidak perlu lagi menyerahkan nyawanya karena telah dilunasi dengan nyawa binatang (lihat Yom Kippur, Imamat 16).

Prinsip pendamaian pengganti dengan darah pihak lain membantu kita memahami pentingnya darah Kristus dalam menerima keselamatan di bawah perjanjian yang baru. Ketika Yesus Kristus mencurahkan darah-Nya di salib, Ia menggantikan nyawa orang berdosa (Roma 5:1). Karena hidup-Nya itu tanpa dosa dan sempurna di hadapan Allah, nilai darah-Nya tak terbatas dan menghasilkan keselamatan sempurna bagi semua orang yang menerima dan mengikut Dia (bandingkan Kolose 1:14; Ibrani 9:13-14; 1 Yohanes 1:7; Wahyu 7:14).

Referensi

1.       S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159

2.       J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857

3.       Imamat 17:11

4.       The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

 

Wikipedia Indonesia bebas diakses 18 oktober 2015

BENARKAH MENURUT BIBLE SEMUA MAKANAN BINATANG TUMBUH-TUMBUHAN HIJAU? It is currently Tue Oct 20, 2015 12:42 pmSarapanPagi Biblika

Kejadian 1:30 “Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Ku-berikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya”. Dan jadilah demikian.

Ternyata ayat Alkitab tersebut tidak bisa dibuktikan. Sebab pada kenyataannya, sebagian besar binatang ciptaan-Nya tidak memakan tumbuh-tumbuhan hijau. Contoh: Cecak makan nyamuk. Ikan-ikan di lautan hampir semuanya tidak makan tumbuh-tumbuhan. Ada ikan yang memangsa sesama ikan juga menjadi makannya. Harimau, macan, kucing dll. makan daging, bukan daun. Cacing makanannya tanah. Burung-burung tidak semuanya makan daun, banyak yang memakan biji-bijian, buah-buahan, bahkan ada yang memakan daging.

Kejadian 1:30 “Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya”. Dan jadilah demikian. Ternyata sebagian besar binatang tidak makan tumbuh-tumbuhan. Berarti ayat ini bukan firman Allah.

Jawab: Memang ada banyak cara untuk menuduh dan berusaha menyatakan Alkitab kami adalah salah. Namun menelaah ayat tentu saja tidak dapat diajukan dengan 1-2 ayat dan kemudian dipakai untuk cemooh kepada Alkitab. Memahami Alkitab harus secara keseluruhan. Dan terlebih dari itu adalah keimanan. Apabila si pencemooh Alkitab yang memang sama sekali tidak mengimani Alkitab kami, tentu saja ybs. akan menemukan banyak sekali kesalahan-kesalahan dalam Alkitab kami untuk dijadikan bahan-bahan tuduhan. Maka terlepas dari tuduhan tsb. Di bawah ini saya jelaskan dari sudut pemahaman Alkitabiah kami sebagai umat yang mengimani Alkitab adalah Firman Allah:

Ø Manusia-pun pada mulanya juga direkomendasikan oleh Allah hanya memakan tumbuh-tumbuhan:

* Kejadian 1:27-29 1:27 LAI TB, Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 LAI TB, Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

1:29 LAI TB, Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Ø Allah yang memberikan tumbuh-tumbuhan sebagai makanan manusia (Kej.1:29), namun adalah Allah yang sama juga memberikan daging dan tumbuhan untuk dimakan:

* Kejadian 9:1-4

9:1 LAI TB, Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.

9:2 LAI TB, Akan takut dan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan.

9:3 LAI TB, Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.

9:4 LAI TB, Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan.

Seandainya vegetarianisme adalah perintah Alkitab, maka tentu saja Allah tidak akan mengucapkan firman sebagaimana dalam Kejadian 9:2-3! Hal yang sama tentu juga terjadi pada binatang.

Ø Apa yang dituliskan dalam Kitab Kejadian pasal 1 memberikan bukti-bukti Alkitabiah yang menunjukkan bahwa tidak ada binatang pemakan daging sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa.

Ø Menurut Kejadian 1:29-30, makanan mula-­mula manusia dan segala binatang adalah "segala tumbuh-tumbuhan hijau."

Ø Tapi mengapa kemudian ada hewan-hewan pemakan daging (karnivora)? Dari pengertian kita sekarang mengenai binatang pemakan daging, kelihatannya tidak mungkin bagi mereka untuk hidup dengan makanan vegetaris (tanpa daging). Karnivora (pemakan daging) adalah bagian penting dari "rantai makanan" dalam sistem lingkungan hidup (ekosistem) kita. Binatang pemakan bangkai adalah merupakan sistem pembuangan sampah, mereka menolong membersihkan bangkai-bangkai binatang yang sudah mati. Tetapi tidaklah demikian halnya pada mulanya. Ini menunjukkan bahwa perubahan telah terjadi dalam dunia tumbuh-tumbuhan dan dunia binatang, perubahan yang terjadi di luar pengetahuan kita sekarang.

Apa yang menyebabkan perubahan itu? Tentu perubahan keadaan ini terjadi setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, dimana terjadi kerusakan tatanan dari kesempurnaan yang sudah ditunjukkan di dalam Taman Eden.

ü Oleh karena dosa manusialah sehingga "sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin" (Roma 8:22).

ü Demikianlah penderitaan dan kematian diwariskan, bukan saja kepada manusia, tetapi juga kepada binatang-binatang.

ü Hubungan Adam dengan binatang-binatang tidak begitu berbeda dari hubungan seorang raja dengan rakyatnya. Dalam hal ini, binatang-binatang adalah "rakyatnya". Bilamana raja-raja atau pemimpin lain benar, maka rakyat cenderung mengikut mereka dalam kebenaran. Tetapi, jika para pemimpin bertindak jahat maka rakyat pun akan mengikuti mereka dalam kejahatan.

ü Allah menunjukkan (Roma 8:8-22) bahwa penderitaan binatang dihubungkan secara langsung dengan kejatuhan manusia ke dalam dosa.

ü Manusia pertama - sama seperti para binatang - pernah tercatat mengalami krisis, dan krisis yang pertama adalah kejatuhan manusia ke dalam dosa. Bagaimana kita menghubungkannya dengan timbulnya orientasi karnivora pada binatang ini?

v Setelah manusia di usir dari taman yang paling indah di dunia, manusia diberikan pakaian dari kulit binatang — setelah mereka mengetahui mereka sebenarnya telanjang. Ini adalah petunjuk terbaik kita sampai sekarang, bahwa saat itu untuk pertama kalinya terjadi pengorbanan darah yang pertama yang dilakukan dalam kehidupan manusia. Maka, zaman perburuan pun dimulai — akibat pertumpahan darah yang pertama itu. Manusia berburu hewan untuk dijadikan pakaian, makanan, perkakas dan lain-lain.

v Dunia yang semula baik yang sudah ditampakkan dalam taman Eden yang paling indah itu (yang adalah prototype kehidupan bumi awal masa penciptaan), kemudian berubah citranya.

v Krisis pertama yang terjadi di bumi, yaitu Kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kejadian pasal 3) mengawali banyak krisis yang terjadi selanjutnya, baik itu kepada manusia maupun kepada hewan.

v Orientasi karnivora pun mulai berkembang, karena dengan demikianlah para binatang karnivora lolos seleksi alam. Evolusi dan revolusi besar menandai perubahan zaman sejak saat itu. Bahkan kehidupan kejahatan yang buas dan memangsa-pun dimulai.

v Jelas bahwa semuanya merujuk kepada satu peristiwa, yaitu Kejatuhan Adam ke dalam dosa! Adam (manusia) pertama bertanggung jawab akan perubahan situasi yang cukup drastis itu. Apa yang dituliskan dalam Kitab Kejadian ini dapat kita lihat "kronologi"-nya: makanan manusia dan hewan adalah bersifat vegetaris (Kejadian 1), terjadi peristiwa Kejatuhan Manusia yang juga menimbulkan kerusakan tatanan alam selanjutnya (Kejadian 3), kemudian terjadi perubahan pola makan dari manusia dan hewan (Kejadian 9).

Namun apakah Adam mampu mempertanggung-jawabkan kejatuhannya? Dapatkan ia membereskan sendiri segala kesalahannya sehingga dia dapat diselamatkan dari konsekwensi dosa? Tidak! Semuanya hanya melalui inisiatif Allah yang pada mulanya telah mengajarkan manusia untuk hidup demi kebaikan dengan diciptakan "Hukum Taurat" sebagai pengenalannya, dan akhirnya digenapi oleh "Sang Adam Akhir".

Om TAN karena satu dan lain alasan perlu transfusi darah. Suatu kali pulang transfusi di Jakarta, wajahnya berwarna “gelap”. Darah milik siapakah? Beberapa hari kemudian, baru kembali normal.

Apabila kita kaget nyaris jatuh/celaka, atau takut memasuki ruang gelap/sepi, dan lain sebagainya, kita cenderung berteriak atau minimal bergumam: DARAH YESUS. Bahkan sejak anak-anak “latah” dengan kata-kata ini. {lebih baik daripada ucapin kata2 kotor, bukan?} Apakah ungkapan DARAH YESUS menjadi seperti “magic”-nya dukun?

Fakta mengenai darah Yesus:

DARAH YESUS pemberian BAPA paling mahal; hadiah paling berharga untuk Gereja-Nya. Tokh sedikit orang Kristen memahami nilai dan manfaatnya.

Lagu “ada kuasa dalam darah-Nya” boleh dikatakan lagu kebanggaan kaum Pentakosta/Karismatik; namun sedikit saja yang masuk dalam kuasa “darah itu”. Bahkan banyak OP (orang percaya) sangat jarang berkeinginan untuk masuk ke dalam kuasa darah Yesus – artinya tidak mau tidak ingin punya pengalaman DARAH YESUS.

Kurang paham makna signifikan darah Kristus selain “pengampunan”? Dibalik pengampunan, ada nilai dan maknanya, lagi?!

 Manusia terdiri darah daging, hangat affectionate bukan dingin keras bak batu. Perpisahan membuat kita bersedih hati….. mengapa???

Mengapa bukan elemen tubuh lain, tapi darah? Dan dijadikan senjata ampuh è sejak Sekolah Minggu sampai jompo!

 Mengapa tidak, “mata Yesus!”; “tangan Yesus”; “hati Yesus”. Kenapa musti “darah Yesus” bahkan digunakan seakan formula mistik proteksi diri?

Roh jahat, penguasa di udara lari ter-birit2 bila mendengar orang Kristen menengkingnya DARAH YESUS! Bagaimana dengan manusia?

Sisi Medis Penyaliban Tuhan Yesus Kristus

SISI MEDIS PENYALIBAN YESUS KRISTUS dr. Yudhie Chandra Rayon Dokter RS Dr. Oen Surakarta Dokter Perusahaan PT Konimex   @SABDA, 21 April 2017

1.     PENYALIBAN TUHAN YESUS

·        Adalah inti iman Kristiani.

·        Apakah apa yang diceritakan Alkitab dapat dipertanggungjawabkan secara medis dan ilmiah?

·        Apakah Yesus benar- benar wafat di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia? @SABDA, 21 April 2017

2.     TAMAN GETSEMANI Lukas 22:44: Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Apa penjelasan medis mengenai hal ini? @SABDA, 21/4/17

3.     HEMATIDROSIS adalah kondisi di mana terjadi pecah pembuluh darah kapiler di sekitar kelenjar keringat dan membuat darah keluar dari saluran keringat yang terjadi saat orang menghadapi kematian atau kondisi stress yang sangat berat (Segen’s Medical Dictionary, 2012).

4.     HEMATIDROSIS dapat terjadi pada orang yang menanti eksekusi hukuman mati, atau akan maju berperang, atau menghadapi badai di laut (Wikipedia). @SABDA, 21 April 2017

5.     HEMATIDROSIS di mana jumlah darah yang keluar biasanya minimal, tetapi akan mengakibatkan kulit menjadi sangat rapuh (Berbet, 1953 and Lumpkin, 1978). @SABDA, 21 April 2017

6.     Penganiayaan PENGADILAN AGAMA YAHUDI • Matius 26:67: Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,

·        Analogi korban amuk massa.

·        Apa jadinya jika penganiayaan massa terjadi pada orang yang kulitnya sangat rapuh?

·        Lalu, semalaman Yesus dipenjarakan di ruang bawah tanah di bawah Rumah Imam Besar Kayafas. @SABDA, 21 April 2017

7.     PENCAMBUKAN ROMAWI

·        Pencambukan Romawi yang sangat kejam pernah ditulis oleh banyak orang.

·        Alat pencambukan disebut “flagrum”: cambuk pendek terdiri dari beberapa lembar kulit tebal dan berat yang di ujungnya masing2 diikati dua bola timah kecil atau serpihan tajam tulang domba.

·        Mencambuk sisi punggung dan sisi depan.

·        Mencabik-cabik kulit dan daging korban. Markus 15:15: Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. @SABDA, 21 April 2017

8.     PENCAMBUKAN ROMAWI dilontarkan dengan sekuat tenaga.

·        Ujung logam membuatnya menancap ke kulit dan mencabiknya

·        Nyeri yang sangat luar biasa pada setiap lecutannya à dapat mengakibatkan pingsan, muntah-muntah.

·        Organ yang dapat terdampak : – Kulit dan jaringan otot à tercabik-cabik à perdarahan ±125 cc. – Patah tulang rusuk. – Luka pada paru dan perdarahan pada selaput paru à akumulasi darah à sulit bernafas. – Dinding perut à robekan. – Luka pada hati dan limpa.

·        http://www.themoorings.org, catholicinsight.com @SABDA, 21 April 2017

9.     MAHKOTA DURI

·        Diperkirakan terbuat dari suatu tanaman dengan duri yang panjangnya antara 4-6 inci (10-15 cm).

·        Dari tanaman ini dibuat anyaman menjadi mahkota yang dikenakan pada kepala Yesus.

·        Matius 27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, @SABDA, 21 April 2017

10.                        Prajurit Romawi MEMUKUL KEPALA Yesus dengan buluh untuk menancapkan mahkota duri menembus kulit kepala-Nya.

·        Saat tertancap menembus kulit kepala, dapat mengakibatkan perdarahan dan nyeri wajah hebat yang disebut Major Trigeminal Neuralgia.

·        Nyeri akan dipicu hanya dengan sentuhan, menelan, berbicara, bahkan hembusan angin. @SABDA, 21 April 2017

11.                        MEMIKUL SALIB

·        Yesus dipaksa memikul salib dari Benteng Antonia ke Golgota. Terjadi perdebatan apakah Yesus membawa patibulum (bagian horizontal dari salib), atau seluruh salib. Berat patibulum 35-55 kg, sementara berat keseluruhan salib sekitar 130 kg.

·        Akibat kehilangan banyak darah dan cairan, Yesus alami syok hipovolemik, sehingga Ia terjatuh 3x dalam perjalanan (Syok hipovolemik adalah kondisi gangguan sirkulasi darah akibat berkurangnya volume darah).

·        Nyeri kepala hebat yang dialami-Nya juga mungkin membuat-Nya hilang keseimbangan.

·        Saat terjatuh è salib yang berat menimpa-Nya.

·        Simon dari Kirene dipaksa membawakan salib Yesus saat Yesus sudah tidak mampu lagi memikulnya. @SABDA, 21 April 2017

12.                        DIPAKU PADA KAYU SALIB •

·        Dengan posisi terbaring, beberapa prajurit Romawi memegangi tangan dan kaki-Nya.

·        Tangan-Nya dipaku pada kayu salib dengan paku besi sepanjang 13-18 cm.

·        Terjadi perbedaan pendapat peneliti, di bagian mana tangan Yesus dipaku: pergelangan atau telapak.

·        Namun, semua sepakat bahwa kedua tempat tersebut dilalui oleh Saraf Medianus. @SABDA, 21 April 2017

13.                        PAKU DI TANGAN-NYA

·        Terjadi nyeri yang sangat hebat saat Saraf Medianus ditembus oleh paku, yang disebut dengan CAUSALGIA.

·        Nyeri seperti panas terbakar yang bertambah berat dengan sedikit gerakan dan sentuhan.

·        Dapat memicu syok traumatik jika tidak dinetralisir dengan narkotik.

·        Beberapa meyakini bahwa sendi bahu-Nya terlepas saat prajurit Romawi memaksakan posisi tangan- Nya ditepatkan pada lubang di kayu @SABDA, 21 April 2017

14.                        PAKU DI KAKI-NYA •

·        Paku di kaki-Nya akan menembus saraf plantar juga akan menyebabkan nyeri hebat.

·        Pada saat dipaku pada kaki-Nya, lutut Yesus dalam kondisi terlipat untuk meluruskan kaki dengan pijakan salib (stipes), ini akan mengakibatkan kram dan kesemutan pada tungkai dan tumit. @SABDA, 21/4/2017

15.                        ANGGUR BERCAMPUR EMPEDU •

·        Diberikan kepada Yesus tepat sebelum penyaliban-Nya.

·        Anggur bercampur empedu dipercaya sebagai pereda nyeri/analgesik.

·        Yesus menolak meminumnya (tidak ingin dikurangi setiap sakit dan penderitaan-Nya). Matius 27:34: Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Matius 27:35: Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. @SABDA, 21 April 2017

16.                         GANGGUAN PERNAFASAN DI ATAS KAYU SALIB

·        Tarikan pada kedua lengan Yesus mengakibatkan sulitnya mengeluarkan nafas.

·        Yesus harus meluruskan posisi-Nya untuk dapat membuang nafas, padahal setiap gerakan akan memicu nyeri hebat pada sekujur tubuh-Nya. @SABDA, 21 April 2017

17.                        YESUS WAFAT

·        Setelah 6 jam disalibkan, Yesus wafat.

·        Dugaan penyebab kematian Yesus: – Kesulitan bernafas à tidak cukup kuat alasannya. – Efusi pericardium (penumpukan cairan pada jantung akibat cedera jantung, atau karena kerja jantung berlebihan akibat stress hebat). – Syok hipovolemik (gangguan sirkulasi darah):

·        Kehilangan banyak darah: perdarahan luar dan organ dalam.

·        Dehidrasi: keringat, muntah, tidak makan dan minum. Matius 27:50: Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. @SABDA, 21 April 2017

18.                        LAMBUNG YESUS DITIKAM

·        Prajurit Romawi melakukan ini untuk memastikan Yesus telah mati.

·        Menusuk lambung untuk mengenai jantung (atrium kanan).

·        Kemungkinan tombak ditusuk sambil diputar sehingga menimbulkan luka yang lebar. Yoh.19:34: tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. @SABDA, 21 April 2017

19.                        CAMPURAN AIR DAN DARAH

·        Keluarnya cairan kemungkinan terjadi akibat adanya penumpukan cairan pada selaput paru (efusi pleura) atau pada selaput jantung (efusi perikardium).

·        Cairan ini tercampur dengan darah dari jantung-Nya.

·        Yesus meneteskan darah-Nya sampai penghabisan. Clearly, the weight of historical and medical evidence indicates that Jesus was dead before the wound to his side was inflicted and supports the traditional view that the spear, thrust between his right ribs, probably perforated not only the right lung but also the pericardium and heart and thereby ensured his death. (On the Physical Death of Jesus Christ by William D. Edwards, MD, et al) @SABDA, 21 April 2017

20.                        KESIMPULAN

·        Detail proses penderitaan dan penyaliban Yesus Kristus belum dapat diketahui pasti sampai sekarang.

·        Perkembangan ilmu pengetahuan dan catatan sejarah memberi kita gambaran.

·        Catatan Alkitab dapat dijelaskan secara medis, menguatkan kebenaran isinya, bahwa Yesus sungguh telah menderita dan wafat untuk menebus dosa manusia. @SABDA, 21 April 2017

Komentar

  1. Bolehkah orang Kristen makan darah?

    BalasHapus
  2. Kekristenan bukanlah seperangkat kode etik, peraturan boleh/tidak boleh, atau filosofi hidup. Kekristenan sejati bersifat rohaniah (saya rasa ini sudah tidak asing lagi didengar), bukan lahiriah.

    BalasHapus
  3. Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

    BalasHapus

  4. Yesus meneteskan darah-Nya sampai penghabisan.

    BalasHapus
  5. Ada beberapa larangan dan peraturan yang ditetapkan, tapi apakah kita harus percaya begitu saja tanpa mengerti apa makna dan tujuannya. Mengharamkan boleh saja tapi harus tahu pasti tujuannya dan ujilah berdasarkan Alkitab. Banyak dari kita melakukan segala sesuatu demi Tuhan

    BalasHapus
  6. Tema dari pembahasan kita ini diambil dari EFESUS 5:10 "ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan". Menjadi murid Yesus bukan sekedar taat akan peraturan, karena Tuhan Yesus lebih menitik-beratkan bahwa apapun yang kita lakukan adalah karena kita benar-benar mengasihiNya.

    BalasHapus
  7. Tema dari pembahasan kita ini diambil dari EFESUS 5:10 "ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan". Menjadi murid Yesus bukan sekedar taat akan peraturan, karena Tuhan Yesus lebih menitik-beratkan bahwa apapun yang kita lakukan adalah karena kita benar-benar mengasihiNya

    BalasHapus
  8. Kisah 15:20 LAI TB, Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. 15:29 LAI TB, Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah,selamat.

    BalasHapus
  9. "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan"

    BalasHapus
  10. Kisah 15:20 LAI TB, Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

    BalasHapus
  11. Tema dari pembahasan kita ini diambil dari EFESUS 5:10

    BalasHapus

  12. Larangan untuk makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, binatang yang mati lemas/dicekik, dan darah. Mengapa ini dilarang? Alasannya ada dalam Kisah 15:21 "Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat". Pemberitaan dan pembacaan secara terus menerus dari hukum Taurat, yang jelas mencakup larangan makan darah dsb. ini, menyebabkan orang-orang Yahudi jijik dengan perbuatan itu (makan darah, dsb). Orang-orang Yahudi Kristen membutuhkan suatu proses untuk bisa mengerti dan menerima bahwa aturan Taurat itu sudah dihapuskan. Sebelum hal ini bisa terjadi, mereka tetap akan jijik terhadap orang-orang yang makan hal-hal tersebut. Supaya ada hubungan yang baik antara Yahudi dan non Yahudi, maka orang non Yahudi sebaiknya tidak makan apa yang menjijikkan bagi orang Yahudi.

    BalasHapus
  13. BENARKAH MAKAN DARAH DILARANG ALKITAB - ALKITAB MENJAWAB

    BalasHapus

  14. ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan"

    BalasHapus
  15. Setelah manusia di usir dari taman yang paling indah di dunia, manusia diberikan pakaian dari kulit binatang — setelah mereka mengetahui mereka sebenarnya telanjang. Ini adalah petunjuk terbaik kita sampai sekarang, bahwa saat itu untuk pertama kalinya terjadi pengorbanan darah yang pertama yang dilakukan dalam kehidupan manusia. Maka, zaman perburuan pun dimulai — akibat pertumpahan darah yang pertama itu. Manusia berburu hewan untuk dijadikan pakaian, makanan, perkakas dan lain-lain.

    BalasHapus
  16. Ada beberapa larangan dan peraturan yang ditetapkan, tapi apakah kita harus percaya begitu saja tanpa mengerti apa makna dan tujuannya. Mengharamkan boleh saja tapi harus tahu pasti tujuannya dan ujilah berdasarkan Alkitab. Banyak dari kita melakukan segala sesuatu demi Tuhan. Dan akan munafik namanya kalau kita tidak mengetahui apa dasar dan tujuan hal-hal yang kita perbuat. Jangan asal ikut-ikutan saja sebab bisa jadi akan fatal akibatnya.

    BalasHapus
  17. Ia mendukung Petrus dengan ayat-ayat Kitab Suci PL. Ayat 15-18 kutipan Amos 9:11-12 (tidak dikutip kata per kata), yang menubuatkan bahwa orang-orang non-Yahudi akan menjadi milik Tuhan.

    BalasHapus
  18. "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan"

    BalasHapus

Posting Komentar